MUSCULOSKELETAL DISORDERS DAN FAKTOR YANG BERHUBUNGAN PADA OPERATOR CONTAINER CRANE DI PT X SURABAYA

Kegiatan bongkar muat petikemas merupakan kegiatan inti dalam transportasi muatan dan memerlukan bantuan alat seperti CC. Operator CC tidak bekerja secara ergonomis karena diharuskan menunduk dan membungkuk secara terus menerus selama aktivitas bongkar muat di dermaga. Tujuan dari penelitian ini adalah mengidentifikasi karakteristik individu pekerja, risiko MSDs dengan memperhatikan sikap kerja, MSDs yang terjadi pada operator CC, dan Mempelajari hubungan karakteristik individu dan sikap kerja dengan MSDs pada operator CC di PT X Surabaya. Penelitian ini adalah penelitian analitik dengan pendekatan cross sectional. Sumber data penelitian ini wawancara terkait karakteristik individu, tingkat keparahan dan frekuensi terjadinya MSDs, pengukuran berat dan tinggi badan, serta observasi langsung terkait sikap kerja operator CC. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 54,8% pekerja berumur <40 tahun, 64,3% pekerja memiliki masa kerja >10 tahun, 42,9% pekerja memiliki riwayat penyakit, 59,5% memiliki indeks masa tubuh kegemukan. Sebanyak 66,6% pekerja memiliki risiko muskuloskeletal sedang (skor RULA 3-4), 76.2% pekerja memiliki tingkat keparahan keluhan muskuloskeletal sedang, dan 61,9% pekerja jarang mengalami MSDs. Untuk faktor yang berhubungan dengan MSDs adalah riwayat penyakit, indeks masa tubuh, dan sikap kerja. Sedangkan umur dan masa kerja tidak memiliki hubungan dengan MSDs Berdasarkan dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa faktor yang berhubungan dengan MSDs adalah riwayat penyakit, indeks masa tubuh dan sikap kerja. Perusahaan hendaknya menyediakan monitor untuk operator guna mengurangi terjadinya fleksi yang berlebih pada leher dan punggung operator