UPAYA MENURUNKAN TINGGINYA PASIEN MELARIKAN DIRI SETELAH PASIIN DINYATAKAN SEMBUH DI RUMAH SAKIT JIWA MENUR SURABAYA ( PADA PASIEN PROGRAM REHABILIT ASI )

Tingginya pasien yang dinyatakan sudah sembuh dan sedang menjalani program rehabiI itasi namun melarikan diri di RSJ Menur Surabaya menyebabkan kecemasan pada pegawai rumah sakit, menghabiskan banyak waktu untuk mengumumkan, mencari, menanyakan, serta merugikan perawatan pasien lainnya. Selain kecemasan, kerugian lainnya adalah pegawai mendapat sangsi administratif sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 30 tahun 1980 tentang Hukuman disiplin bagi Pegawai Negeri Sipil yang lalai menjalankan tugasnya. Bagi rumah sakit sendiri menyebabkan jumlah piutang meningkat. Oleh karena itu perlu dilakukan penelitian. Tujuan peneJitian ini adalah menyusun rekomendasi tentang upaya menurunkan tingginya pasien melarikan diri dengan diagnosis awal schizofrenia maupun non schizofrenia yang dinyatakan sudah sembuh. Sedangkan tujuan khususnya adalah: (1) Menganalisis harapan pasien terhadap komunikasi perawat, tingkah laku perawat, fisik rumah sakit dan program rehabilitasi; (2) Menganalisis harapan keluarga pasien terhadap komunikasi perawat, tingkah laku perawat, fisik rumah sakit, program rehabilitasi dan jenis pelayanan rumah sakit bagi pasien yang sudah sembuh; (3) Menganalisis aspek internal dan eksternal yang dominan berpengaruh terhadap tingginya pasien melarikan diri. Penelitian yang dilakukan merupakan penelitian observasional dengan rancangan penelitian cross sectional karena pengukuran semua. variabel dalam penelitian ini dilaksanakan dalam satu kurun waktu tertentu. Penelitian dilakukan di RSJ Menur Surabaya. Populasinya adalah pasien malarikan diri dan keluarganya. Sedangkan sampeJnya adalah pasien melarikan diri dari ruang F dan H beserta keluarganya. Besar sampelnya adalah 39 pasien schizofrenia, 5 pasien non schi::ofrenia dan 44 keluarga pasien yang pernah melarikan diri. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara sistematik random sampling. Penelitian ini merupakan penelitian analitik yang dilakukan dalam 3 tahap. Tahap pertama menganalisis harapan pasien yang pernah melarikan diri dan keluarganya berdasarkan hasil kuesioner. Tahap kedua observasi terhadap kemampuan dan kelemahan rumah sakit. Tahap ketiga menyusun upaya menurunkan tingginya pasien melarikan diri melalui proses NGT. Pada 'hasil penelitian ini, didapatkan bahwa; (1) Komunikasi perawat terhadap pasien kurang sesuai dengan harapannya; (2) Perawat bersedia menghubungi keluarga pasien apabila diperlukan; (3) Jumlah pasien di setiap ruangan terlalu banyak (10-15) orang; (4) Adanya kamar mandi dan saluran air yang rusak sehingga dipakai oleh pasien untuk jalan melarikan diri; (5) Program rehabilitasi kurang sesuai dengan harapan pasien; (6) Banyaknya pasien dengan diagnosis awal non schizofrenia yang melarikan diri melalui pintu depan. Upaya yang direkomendasikan adalah; (1) Meningkatkan komunikasi perawat terhadap pasien dalam bentuk peningkatan perhatian, kasih sayang dan keterlibatan petugas dalam kegiatan pasien; (2) Meningkatkan komunikasi terhadap keluarga pasien; (3) Mengusahakan jumlah pasien per ruangan 6-10 orang; (4) Memprioritaskan perbaikan kamar mandi dan saluran air agar tidak dilalui pasien untuk melarikan diri; (5) Menyediakan kegiatan sesuai dengan kebutuhan pasien