HUBUNGAN KARAKTERISTIK KONTAINER, PERILAKU PETUGAS KEBERSIHAN DENGAN RISIKO PENULARAN DBD DI SEKOLAH DASAR DI KELURAHAN PUTAT JAYA KOTA SURABAYA

Demam berdarah dengue (DBD) merupakan penyakit yang masih menjadi beban di Indonesia karena kasusnya yang selalu meningkat dan telah menyerang seluruh provinsi. Jawa Timur merupakan salah satu provinsi dengan kejadian DBD tertinggi di Indonesia. Surabaya khususnya Kelurahan Putat Jaya merupakan daerah endemis DBD di Jawa Timur. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara karakteristik kontainer, perilaku petugas kebersihan dengan risiko penularan DBD. Penelitian ini menggunakan metode observasional dengan desain studi cross sectional. Populasi penelitian ini adalah 9 sekolah dasar di Kelurahan Putat Jaya. Sampel penelitian ini diambil dengan metode total sampling. Data tentang perilaku petugas kebersihan diperoleh melalui pengisian kuesioner tentang penyakit DBD dan upaya PSN 3M Plus. Data tentang karakteristik kontainer diperoleh melalui observasi lingkungan sekolah dasar. Analisis hubungan antar variabel menggunakan uji korelasi phi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kontainer dengan keberadaan jentik tertinggi adalah Non TPA, berbahan semen, berwarna gelap, dan terletak di luar ruangan. Nilai Container Index = 22,5% yang berarti bahwa risiko tinggi penularan DBD. Perilaku petugas kebersihan mayoritas pada kategori baik. Terdapat hubungan yang sangat lemah antara jenis (r = 0,128), bahan (r = 0,156), dan letak kontainer (r = 0,103) dengan keberadaan jentik. Terdapat hubungan yang cukup (r = 0,262) antara warna kontainer dengan keberadaan jentik. Terdapat hubungan yang sangat lemah (r = 0,218) antara perilaku petugas kebersihan dengan risiko penularan DBD. Terdapat hubungan yang cukup antara pengetahuan (r = 0,339) dan tindakan (r = 0,408) dengan risiko penularan DBD. Terdapat hubungan yang kuat antara sikap (r = 0,673) dengan risiko penularan DBD. Berdasarkan hasil penelitian, perlu dilakukan peningkatan upaya PSN 3M Plus terutama pada kontainer Non TPA dan peningkatan pengetahuan warga sekolah khususnya petugas kebersihan terkait DBD dan pencegahannya agar risiko penularan DBD pada sekolah dasar dapat menurun