PERTANGGUNGJAWABAN PIDANA KORPORASI ATAS PRODUK PANGAN CACAT YANG BERIMPLIKASI TINDAK PIDANA

Pangan merupakan kebutuhan primer. Sebagai kebutuhan yang harus selalu dipenuhi tiap hari oleh semua orang, pangan menjadi komoditas yang menarik minat produsen baik itu perorangan sampai korporasi. Namun, tidak semua produk pangan yang diproduksi tersebut dalam kualitas yang baik. Terdapat juga produk pangan yang cacat, baik yang disengaja maupun tidak disengaja. Hal tersebut akan berbahaya jika dikonsumsi oleh konsumen yang menjadi korban. Jika produk pangan cacat tersebut dibuat oleh perorangan, tentu akan mudah mengidentifikasi pelakunya. Namun, bagaimana jika hal tersebut dilakukan oleh korporasi yang merupakan sebuah badan hukum. Apakah pegawai yang sengaja menyebabkan produk tersebut menjadi cacat atau direktur yang bertanggungjawab. Skripsi ini menggunakan tipe penelitian yuridis normatif dengan menggunakan pendekatan masalah menggunakan pendekatan Undang-Undang dan pendekatan konseptual. Dalam skripsi ini dibahas tentang bagaimana pertanggungjawaban pidana korporasi atas produk pangan cacat yang berimplikasi pidana. Dikatakan “berimplikasi pidana” karena harus ada korban dan/atau kerugian materiil maupun immateriil. Sehingga harus ada hubungan kausal antara produk pangan cacat tersebut dengan akibat berupa korban dan kerugian. Dalam skripsi ini juga dibahas faktor dan jenis produk cacat, pengaturan produk cacat dalam undangundang terkait, serta model pertanggungjawaban pidana korporasi yang digunakan untuk menjerat korporasi yang melakukan tindak pidana terhadap produk pangan cacat