PEMETAAN KETERKAITAN ANTAR INDIKATOR BALANCED SCORECARD DENGAN METODE DEMATEL DI INSTALASI RAWAT INAP RSUD ABDOEL WAHAB SJAHRANIE SAMARINDA (Studi Sebagai Dasar Pengembangan Kinerja)

Adanya tuntutan bagi rumah sakit untuk menghasilkan proses pelayanan yang baik, maka diperlukan fungsi manajemen rumah sakit dalam hal evaluasi pengukuran kinerja. Kementerian Dalam Negeri dan Kementerian Keuangan telah mengarahkan penilaian kinerja dengan menggunakan Balanced Scorecard (BSC). Penelitian ini bertujuan memetakan hubungan keterkaitan antar indikator dalam perespektif BSC, dan menyusun rencana perbaikan. Penelitian ini menggunakan metode campuran (mixed method research) dengan responden adalah kepala ruangan di instalasi rawat inap pada fase pertama (kuantitatif), sedangkan informan pada fase kedua (kualitatif) adalah pejabat yang terpilih sesuai hasil fase kuantitatif. Untuk melihat keterkaitan antar indikator mrnggunakan metode Dematel dan analisa kualitatif untuk menyusun rencana perbaikan dengan metode analisa deskrptif. Hasil penelitian menunjukkan dari 9 indikator yang diukur, terdapat keterkaitan berupa, 4 indikator sebagai dispatcher (pemberi dampak) yaitu 1)angka pegawai mengikuti pelatihan 20 jam/tahun, 2)penundaan operasi, 3)angka infeksi, 4)pembiayaan obat dan BHP serta 5 indikator sebagai receiver (penerima dampak). Selanjutnya disimpulkan bahwa angka infeksi adalah indikator yang sangat kuat mempengaruhi indikator lainnya. Saran strategi perbaikan yang dianjurkan untuk menekan angka infeksi adalah mengadakan pelatihan PPI secara berkelanjutan dan merata, mengelola sistem kerja, melengkapi sarana dan prasarana untuk mencuci tangan, penguatan peran komite PPI, dan menerapkan prinsip sasaran keselamatan pasien