HUBUNGAN ANTARA FAKTOR SOSIAL DENGAN SIKAP REMAJA DALAM MENGAMBIL KEPUTUSAN UNTUK MENIKAH MUDA DI KECAMATAN PUNUNG KABUPATEN PACITAN

Remaja saat ini sedang mengalami perubahan sosial yang cepat di masyarakat tradisional menuju masyarakat modern, mengubah norma-norma, nilai-nilai, dan gaya hidup mereka. Remaja yang dahulu terjaga secara kuat oleh sistem keluarga, adat budaya serta nilai-nilai tradisional yang ada, telah mengalami pengikisan yang disebabkan oleh urbanisasi dan industrialisasi yang cepat. Hal ini diikuti pula oleh adanya revolusi media yang terbuka bagi keragaman gaya hidup dan pilihan karir. Fenomena kawin muda saat ini tampaknya merupakan mode yang terulang. kawin muda di anggap lumrah tetapi dengan bergantinya tahun, makin banyak yang menentang perkawinan diusia muda. Sekarang fenomena tersebut kembali lagi, dulu orang tua ingin anaknya menikah muda dengan berbagai alasan, maka kini malah banyak remaja sendiri yang bercita-cita untuk kawin muda. Mereka bukan saja remaja desa, melainkan juga remaja-remaja di kota besar. Usia remaja yang penuh gejolak dan perubahan, baik secara fisik maupun psikis, sehingga dikhawatirkan belum dapat menerima segala bentuk tanggung jawab yang dituntut dari adanya sebuah perkawinan. Di kabupaten Pacitan, khususnya di Kecamatan Punung dalam tahun 2008 sampai 2009, wanita yang menikah pada usia muda adalah 124 orang. Tujuan Penelitian ini adalah mengetahui hubungan antara faktor sosial dengan sikap remaja dalam mengambil keputusan untuk menikah muda di Kecamatan Punung Kabupaten Pacitan. Metode penelitian menggunakan metode deskriptif corelatif dengan pendekatan Cross Sectional. Besarnya sampel 53 responden dengan teknik pengambilan sampel adalah metode non probability sampling dengan teknik acidental sampling. Analisis data menggunakan pengujian uji Chi Square. Hasil penelitian menunjukkan Ada hubungan antara faktor sosial dengan sikap remaja dalam mengambil keputusan untuk menikah muda di Kecamatan Punung Kabupaten Pacitan dengan p-value = 0,000 dari 53 responden penelitian yang melakukan pernikahan di usia kurang dari 19 tahun