PERAN BUMDES DALAM PENINGKATAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT DI KABUPATEN ACEH SELATAN

ABSTRAKJudul: Peran BUMDes dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat di Kabupaten Aceh Selatan Nama: Nurul HajijahNim: 1601101010016Fakultas: Ekonomi dan Bisnis / Ekonomi PembangunanJurusan: Ekonomi PembangunanPembimbing: Dr. Abd. Jamal, S.E., M.SiKonsentrasi: Ekonomi Regional dan Perkotaan Badan Usaha Milik Desa, (BUMDes), menjadi salah satu mandat penting yang tercantum dalam UU Desa untuk kesejahteraan masyarakat desa. Konteks pendirian BUMDes diharapkan menjadi roda penggerak perekonomian Desa, artinya pendirian BUMDes bukan semata-mata orientasi untuk memperoleh laba, tetapi yang lebih esensial adalah pendirian BUMDes harus mampu memberikan manfaat baik secara ekonomi maupun secara sosial bagi penduduk Desa. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana peran, program, kegiatan dan manfaat BUMDes dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat Kabupaten Aceh Selatan. Penelitian ini bersifat deskriptif dengan desain analitik. Adapun sampel yang menjadi subjek penelitian berjumlah 44 orang. Data penelitian ini terdiri dari data primer dan data sekunder yang dikumpulkan melalui wawancara dan kuesioner, yang kemudian analisis secara kualitatif. Hasil penelitian ini menemukakan bahwa secara keseluruhan, setiap Desa di Kabupaten Aceh Selatan sudah memiliki BUMDes. Program BUMDes di kabupaten Aceh Selatan sejauh ini telah berperan sebagaimana tujuan dan fungsinya, dan sejauh ini juga telah mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat gampong. Secara ekonomi bisa dilihat dari peningkatan pendapatan masyarakat, dimana mampu mengurangi angka pengangguran, menciptakan lapangan kerja dan memudahkan akses petani dalam menyalurkan hasil panennya. Secara keseluruhan, terjadi peningkatan kesejahteraan masyarakat sekitar 50% berdasarkan pendapatan masyarakat dan terjadi pengurangan angka pengangguran hingga 80% dari seluruh angkatan kerja penduduk di Kabupaten Aceh Selatan. Kendala nyata yang ditemui dalam pengelolaan BUMDes di kabupaten Aceh Selatan adalah ada beberapa gampong yang memiliki sumberdaya manusia yang terbatas, sehingga tidak bisa mengoptimalkan program yang akan dijalankan. Sebagai contohnya adalah bahwa kabupaten Aceh selatan kaya dengan sumber daya alam yang melimpah namun belum bisa dikelola dan dioptimalkan oleh pihak BUMDes . Memaksimalkan yang sudah ada menjadi pilihan yang terbaik karena tidak akan membutuhkan modal yang besar.Kata kunci: Peran, BUMDes, Kesejahteraan, MasyarakatABSTRACTTitle: The role of BUMDes in improving community welfare in South Aceh DistrictName: Nurul HajijahStudent ID: 1601101010016Faculty: Economics and Business / Development EconomicsMajor : Development EconomicsSupervisor: Dr. Abd. Jamal, S.E., M.SiConcentration : Regional and Urban Economies Village-owned enterprises, (BUMDes), are one of the important mandates listed in the Village Law for the welfare of village communities. The context of establishing BUMDes is expected to be a driving force for the village economy, meaning that the establishment of BUMDes is not merely an orientation to gain profit, but more importantly, the establishment of BUMDes must be able to provide benefits both economically and socially for the villagers. The purpose of this study was to determine how the roles, programs, activities and benefits of BUMDes in improving the welfare of the people of South Aceh Regency. This research is descriptive with analytic design. The sample who became the research subject amounted to 44 people. The research data consisted of primary data and secondary data which were collected through interviews and questionnaires, which were then analyzed qualitatively. The results of this study suggest that overall, every village in South Aceh District already has a BUMDes. The BUMDes program in South Aceh district has so far played a role as its purpose and function, and so far it has also been able to improve the welfare of the village community. Economically, it can be seen from the increase in people's income, which is able to reduce unemployment, create jobs and facilitate farmers' access to distribute their crops. Overall, there has been an increase in community welfare by about 50% based on community income and a reduction in the unemployment rate of up to 80% of the entire population workforce in South Aceh District. The real obstacle encountered in managing BUMDes in Aceh Selatan district is that there are several gampongs that have limited human resources, so they cannot optimize the programs that will be run. An example is that the district of South Aceh is rich with abundant natural resources but the BUMDes cannot yet manage and optimize it. Maximizing the existing one is the best choice because it will not require large capital.Keywords : Role, BUMDes, Welfare, Community