PEMBELAJARAN MUATAN LOKAL SEJARAH LOKAL KABUPATEN BANDUNG (Studi Kasus Pelaksanaan Pembelajaran Sejarah Lokal Kabupaten Bandung Yang Disisipkan Dalam Sejarah Indonesia di SMA Pasundan Banjaran)

ABSTRAK Penelitian ini difokuskan pada pembelajaran muatan lokal di Kabupaten Bandung yang lebih memfokuskan pada sejarah lokal Kabupaten Bandung dengan studi kasus pembelajaran muatan lokal di SMA Pasundan Banjaran. Permasalahan yang dikaji adalah bagaimana bentuk pelaksanaan pembelajaran muatan lokal sejarah lokal Kabupaten Bandung dengan fokus kajian pada bagaimana pembelajaran sejarah lokal Kabupaten Bandung di SMA Pasundan Banjaran. Adapun tujuan penelitian ini untuk mengungkapkan, menganalisis dan memberikan masukan terhadap pelaksanaan muatan lokal yang diisi dengan pembelajaran muatan sejarah lokal Kabupaten Bandung di SMA Pasundan Banjaran. Untuk membahas permasalahan dan pencapaian tujuan, peneliti menggunakan metode studi kasus dengan subjek penelitian pada lembaga pendidikan SMA Pasundan Banjaran dengan memberikan gambaran secara mendetail tentang latar belakang, sifat-sifat serta karakter yang khas dari kasus yang dikaji mengenai pelaksanaan muatan lokal. Berdasarkan hasil penelitian dapat dijelaskan bahwa SMA Pasundan Banjaran masih konsisten menerapkan pembelajaran mulok yang diisi dengan sejarah lokal Kabupaten Bandung. Muatan Lokal sejarah lokal ini membahas beberapa tokoh pejuang asal Kabupaten Bandung, peristiwa-peristiwa yang pernah terjadi di Kabupaten Bandung, dan objek-objek peninggalan sejarahnya. SMA Pasundan Banjaran juga menguatkan ciri khas Kapasundanaan sebagai ciri keunikan muatan lokal yang dimiliki oleh rakyat Jawa Barat, khususnya Kabupaten Bandung. Muatan lokal sejarah lokal telah mampu memberikan kontribusi dalam upaya pewarisan nilai-nilai kepahlawanan, cinta tanah air, gotong royong, dan bangga dengan budaya Sunda sebagaimana ada dalam Kapasundanan. Namun demikian, muatan lokal sejarah lokal ini tidak lagi memiliki jam khusus sebagaimana ditetapkan sebelumnya, tetapi disisipkan dalam pembelajaran sejarah Indonesia. Kata Kunci : pembelajaran muatan lokal, sejarah lokal, kapasundanan, Kabupaten Bandung ABSTRACT This research is focused on learning local content in Bandung Regency which is more focused on local history of Bandung Regency with case studies of local content learning at Pasundan Banjaran Senior High School. The problem studied is how the implementation of local history of the local content learning in Bandung Regency with a focus on how to learn local history in Bandung Regency in Pasundan Banjaran Senior High School. The purpose of this study is to reveal, analyze and give suggestion on the implementation of local content which is filled with learning the local historical content of Bandung Regency at Pasundan Banjaran Senior High School. To discuss the problem and the achievement of the purpose, the researcher used a case study method with research subjects at the Pasundan Banjaran Senior High School education institution by providing a detailed description of the background, characteristics and character of the cases studied regarding the implementation of local content. Based on the research results, it can be explained that Pasundan Banjaran Senior High School is still consistently implementing local content learning filled with local history of Bandung Regency. This local content of local history discusses several warrior figures from Bandung Regency, events that have occurred in Bandung Regency, and objects of historical heritage. Pasundan Banjaran Senior High School also strengthens the characteristics of Kapasundanan as a characteristic of the unique local content possessed by the people of West Java, especially Bandung Regency. The local content of local history has been able to contribute to the inheritance of heroic values, love for the country, mutual cooperation, and pride in Sundanese culture as contained in Kapasundanan. However, this local content of local history no longer has special hours as previously determined, but inserted in the Indonesian history learning. Keywords : local content learning, local history, kapasundanan, Bandung Regenc