SENI TEATER DALAM HUKUM ISLAM (STUDY PERBANDINGAN PEMIKIRAN EMHA AINUN NADJIB DAN HAMDY SALAD)

ABSTRAK Teater adalah drama, kisah tentang hidup dah kehidupan manusia yang diceritakan diatas pentas, disaksikan oleh orang banyak, berdasarkan pada naskah yang tertulis (hasil seni sastra\ dengan atau tanpa inusik, nyanyian dan tarian. Seni teater adalah salah satu resiko kultural dari nature manusia hidup, seperti juga ekpresi keilmuan, tekhnologi serta kesalihan religius. Teater pada awalnya merupakan bagian yang menyatu dengan kehidupan masyarakat. · oleh karena itu boleh dikatakan bahwa keberadaan teater itu sama tuanya dengan keberadaan rnanusia itu sendiri. Pada manusia di zaman primitif misalnya, salah satu dorongan manusia untuk berbuat sesuatu adalah kebutuhan untuk saling berhubungan satu sama lain. dari segi filsafat ;hukum Islam, seni dapat dikategorikan ke dalam kebutuhan tertier (Maslahah Tahsiniyah), yaitu kepentingan yang perwujudannya dapat memberi nilai tambah di atas kehidupan yang layak dan normal sehingga hidup manusia menjadi lebih indah, Jebih lengkap dan lebih sempurna. Seni sebagai pengejawantahan estetis terhadap ruh tauhid bukan sesuatu yang mubazir, tetapi ia perlu untuk menyempurnakan hidup manusia, meningkatkan martabat dan harakat, serta penghalusan jiwa dan budi. Seni adalah suatu maslahah yang perwujudannya menjadi tujuan hukum Islam. Penyusun mencoba membahas konsepsi seni - teater dalam Islam antara Emha Ainun Najib dan Hamdy Salad dengan berlandftskan syari'at dalam sumber dasar yang digunakan · muamalah dalam prespektif pemikiran hukum Islam (Usu! al-Fiqh). Dalam memecahkan permasalahan dalam kesenian penyusun melakukan pendekatan Maslahatu al-Mursalah menurut istilah Ushul. Kerena kemaslahatan yang tidak disyari'atkan oleh syar'i dalam wujud hukum- dalam rangka rnenciptakan kemaslahatan tidak bisa, disamping tidak terdapat dalil yang rnembenarkan atau menyalahkan dalam pembahasan seni teater. Emha Ainun Nadjib berpendapat bahwa seni teater adalah salah satu resiko kultural dari nature manusia hidup, seperti juga ekpresi keilmuan, tekhnologi serta kesalihan religius. dimana manusia menghadirkan kembali pengalaman hidupnya. Teater selalu tak terpisahkan dari realitas (wadag dan batin) sosial, ilmu pengetahuan serta religiusitas yang agamawi maupun yang universal, karena Tuhan menciptakan manusia sebagai mahluk yang berbudaya. Dalam sebuah pementasan teater itu sendiri Emha Ainun Nadjib lebih tidak terlalu menekankan hukum Islam dalam unsur unsur teater seperti cara berpakaian, tingkah laku diatas panggung maupun .yang lain walau demikian sernuanya itu asalkan tidak lepas dari norma-norma agama yang ada. Hamdy Salad berpendapat bahwa seni teater yang termasuk .di dalamnya adalah konteks lakon (penciptaan naskah, gagasan, atau tema), pelaku (aktor atau pemain) maupun penonton, Akan tetapi tidak semua perbuatan atau tindakan aktor di atas panggung dapat terbebaskan dari jangkauan dan pengawasan .hukum. Hamdy Salad melakukan pendekatan lewat pemahaman akan hubungan manusia dan seni, Maka secara implisit Hamdy Salad berpendapat bahwa selama ia berlandaskan rasa cinta dan keimanan kepada Allah. Begitu juga sebaliknya yaitu hubungan seni dengan manusia