RESEPSI SANTRI LEMBAGA TAHFIDZUL QUR'AN PONDOK PESANTREN WAHID HASYIM TERHADAP AL-QUR'AN (surat al-Mu'awwiżatain, Yasin, ar-Rahman, al-Waqi'ah dan ayat Kursi)

Al-Qur'an merupakan karya sastra terbesar, termasuk mukjizat yang menjadi pegangan umat Islam seantero dunia, banyak menyimpan rahasia-rahasia besar, sehingga masyarakat muslim ketika berinteraksi dengan al-Qur'an terdapat keanekaragaman dalam mengaplikasikan dan mengamalkannya. Sejak zaman Rasulullah saw. umat islam berusaha menerima dan memahami al-Qur'an dengan berbagai kemampuan pemahannya. Ada yang mengkaji al-Quran pada aspek struktur gramatika linguistiknya saja, ada juga yang mengkaji lebih dari upaya pencarian akan makna di balik bahasanya. Di antara contoh fenomena pemberlakuan terhadap al-Qur'an di luar struktur gramatika linguistik al-Qur'an adalah fenomena resepsi santri Lembaga Tahfidzul Qur'an Pondok Pesantren Wahid Hasyim terhadap al-Qur'an. Penelitian ini akan mendeskripsikan dan menganalisis secara kritis tentang resepsi santri Lembaga Tahfidzul Qur'an Pondok Pesantren Wahid Hasyim Fokus pada fenomena ritual pembacaan santri al-Muawwiżatain, Yasin, ar Rahman, al-Waqi'ah dan Ayat Kursi. Sebagni prilaku konkrit atas pemahaman dan pemaknaan santri terhadap al-Qur'an, dari hasil pergumulan dengan situasi sosial budaya baik sebelum ataupun sesudah masuk Lembaga Tahfidzul Qur'an Pondok Pesantren Wahid Hasyim Penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui bentuk implementasi dari hasil pemaknaan santri Lembaga Tahfidzul Qur'an terhadap al-Qur'an. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif, bersifat deskriptif-analitik dengan pendekatan fenomenologi dan analisis teori resepsi. Pendekatan ini digunakan untuk menjelaskan fenomena ritual santri tentang pembacaan surat al-Muawwiżatain, Yasin, ar-Rahman, al-Waqi'ah dan Ayat Kursi dalam waktu-waktu tertentu, sehigga menjadikannya sebuah prilaku praktis atas penerimaan santri terhadap al Qur'an. Dengan kata lain, penelitian ini untuk mengetahui bagaimana deskripsi ritual santri Lembaga Tahfidzul Qur'an Pondok Pesantren Wahid Hasyim dalam "memaknai" al-Qur'an lebih dari ranah teks al-Qur'an. Hasil penelitian ini diharapkan akan dapat dipergunakan sebagai masukan bagi lembaga-lembaga tahfidz dan Pondok Pesantren, baik diwilayah jogja maupun indonesia untuk menambah daftar model inovasi pemaknaan terhadap al-Qur'an. Hasil penelitian dalam tulisan ini menunjukkan bahwa pertama, adanya ritual bacaan santri terhadap al-Qur'an merupakan prilaku kongkrit santri dari hasil pemaknaan terhadap al-Qur'an di luar teksnya dampak dari pergumulan sosial budaya yang dilewatinya. Kedua, ritual bacaan santri Lembaga Tahfidzul Qur'an Pondok Pesantren Wahid Hasyim. jika dilihat dengan analisa teori resepsi termasuk dalam pola resepsi singkronis (momentum tertentu) dan diakronis (hubungan interrelasi penerima karya sastra