PENGARUH INFLASI TERHADAP PENGANGGURAN DI INDONESIA, 1990-2006

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh inflasi terhadap pengangguran di Indonesia. Penelitian ini dilakukan di Indonesia dengan menggunakan data sekunder periode 1990-2006 yang bersumber dari Bank Indonesia (BI), Dinas Tenaga Kerja, Badan Pusat Statistik dan instansi terkait dengan penelitian ini Data dianalisis dengan pendekatan deskriptif dan kuantitatif, yaitu melalui penyajian dan penyusunan data ke dalam tabel dan juga dianalisis dengan menggunakan model regresi linear sederhana.Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan diperoleh persamaan sebagai berikut : U = 30,505 + 13.634 ? + e . Hal ini menunjukkan bahwa selama periode1996 -- 2006 inflasi (?) berpengaruh positif dan signifikan terhadap pengangguran (U). Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain pertumbuhan ekonomi yang belum mendukung penciptaan kesempatan kerja., perubahan tingkat bunga yang mempengaruhi investasi dan GNP yang pada akhimya akan mempengaruhi tingkat harga Tingkat keamanan dalam negeri yang tidak stabil serta distribusi pendapatan yang tidak merata dalam perekonomian dan sebab - sebab lain menyebabkan peningkatan laju inflasi belum dapat menekan tingkat pengangguran yang rendah. Konstanta sebesar 30,505 artinya jika inflasi (?) dianggap nol. maka besarnya pengangguran (U) di Indonesia sebesar 30,505 persen. Koefisien inflasi (r) sebesar 13,634 artinya apabila terjadi perubahan inflasi (?) scbesar I persen, maka secara relatif akan meningkatkan pengangguran (U) di Indonesia sebesar 13,634 persen Dari hasil estimasi menunjukkan bahwa nilai t-hitung 4.050 lebih besar dari t-tabel 2,119 dengan tingkat signifikansi sebesar0.000 atau probabilitas jauh di bawah ? = 5 persen. Pengujian penelitian dengan uji-t menunjukkan babwa hubungan antara inflasi (?) terhadap pengangguran (U)adalah positif Hal ini bertolak belakang dengan hasil hipotesis yang menyatakanbahwa hubungan antara kedua variabel tersebut adalah negati