PEMAKNAAN DALAM KARIKATUR GAM CANTOI HARIN SERAMBI INDONESIA EDISI 19 MARET 2011

Karikatur merupakan salah satu bentuk karya komunikasi visual yang efelctif dalam penyampaian pesan kritik sosial. Dalam karikatur yang baik ada perpaduan unsur-unsur kecerdasan, ketajaman dan ketepatan berpikir kritis serta ekspresif dalam menanggapi fenomena kehidupan masyarakat, kritik sosial tersebut dikemas secara humoris.Penelitian ini bertujuan untuk memaknai karikatur Gam Cantoi pada harian Serambi Indonesia edisi I 9 Maret 20 I l. Peneliti menggunakan metode analisis semiotik untuk menggungkap makna yang tersirat dari gambar karikatur Gam Cantoi pada rubrik opini Serambi lndonesia berdasarkan dengan teori Pierce.Adapun analisis semiotik yang dipakai penulis adalah model yang dikembangkan oleh Charles Sanders Pierce menganalisis sistem tanda berdasarkan ikon, indeks, dan simbol. Dari hasil pemaknaan tanda-tanda tersebut apakah dapat ditarik sebuah kesimpulan yang saling berhubungan terkait pada penyampaian pesan gambar lewat karikatur.Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif dengan menggunakan pendekatan semiotik. Alasan peneliti menggunakan metode deskriptif kualitatif karena menyajikan secara langsung hubungan antara peneliti dengan objek yang diteliti. Hasil penelitian gambar karikatur Garn Cantoi Serambi Indonesia dilihat dari ikon, indeks, maupun simbolnya merupakan bentuk dari saran, kritik sosial yang dilakukan oleh media massa yang memang berfungsi sebagai kontrol sosial terhadap pemerintahan. Berdasarkan analisis peneliti mengeaai pemaknaan karikatur harian Serambi Indonesia dengan pendekatan semiotika Peirce, maka dapat disimpulkan dalam visualisasi karikatur ini secara jelas mengandung unsur sindiran dengan menunjukkan bahwa kurangnya kesadaran dari pihak individu masyarakat dalarn menerapkan serta menjalankan fungsi dari aturan syariat secara keseluruhan, terlihat dari banyaknya penyimpangan tindakan pelanggaran dimuka umurn yang dilakukan oleh sebagian masyarakat, disamping itu juga adanya ketidakefelctifan dalam suatu instansi penegakan hukum pada dinas syariat Islam khususnya diAceh, dalam hal pelaksanaan fungsi dan kinerjanya yang lebih efelctif demi terwujudnya tata aturan yang baik pada suatu daerah untuk dilaksanakan secara lebih maksimal.Kata Kunci : Pemaknaan, Karikatur, Semiotika