STRATEGI GURU PAI DALAM MENANAMKAN NILAI-NILAI MULTIKULTURAL PADA SISWA DI SMA NEGERI 4 YOGYAKARTA

Akhmat Noor Syofik, NIM. 17204010053. Strategi Guru PAI dalam Menanamkan Nilai-nilai Multikultural pada Siswa di SMA Negeri 4 Yogyakarta. Tesis. Yogyakarta: Program Magister Fakultas Ilmu Tarbiyah dan keguruan Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta. 2019. Penelitian ini di fokuskan di SMA Negeri 4 Yogyakarta. Di SMA Negeri 4 Yogyakarta sering terjadi ketidaknetralan dalam berteman, seperti siswa yang berasal dari daerah yang sama akan lebih condong berteman dengan siswa lainnya yang berasal dari daerah yang sama. Oleh karena itu di SMA Negeri 4 Yogyakarta sangat mengedepankan pendidikan multikultural agar siswa tidak menjadikan perbedaan latar belakang agama, suku, ras dan lainnya sebagai suatu hal yang negatif, sehingga tercipta sebuah keharmonisan dalam bersosialisasi. Di SMA Negeri 4 Yogyakarta guru PAI mempunyai strategi dalam menanamkan nilai-nilai multikultural dan masing-masing guru PAI juga mempunyai strategi yang berbeda dalam menanamkan nilai-nilai multikultural pada siswa. Jenis penelitian yang digunakan penulis adalah field research yang bersifat kualitatif. Kemudian teknik pengumpulan data dalam penelitian ini meliputi observasi, wawancara dan dokumentasi. Subyek dalam penelitian ini yaitu guru PAI, siswa dan kepala sekolah. Objek dalam penelitian ini berupa strategi guru PAI dalam menanamkan nilai-nilai multikultural pada siswa di SMA Negeri 4 Yogyakarta. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) strategi yang digunakan dalam penanaman nilai-nilai multikultural yang diterapkan di SMA Negeri 4 Yogyakarta dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu market place dan interactive instruction. Strategi market place suatu strategi pembelajaran berupa kegiatan seperti yang terjadi di pasar, dimana siswa dapat melakukan aktivitas jual beli informasi pengetahuan antar siswa, dengan menggunakan topik tentang multikultural. Strategi interactive instruction diterapkan dengan menggunakan power point untuk diskusi tentang multikultural. Selain itu juga digunakan pendekatan religius dan pendekatan sosiologis untuk mempermudah penanaman nilai-nilai multikultural. Pendekatan religius dilakukan pada saat kegiatan di luar kelas, kegiatan tersebut meliputi rohis, rohkrat, dan rokrat. Sedangkan pendekatan sosiologis dilakukan pada saat kegiatan belajar mengajar berlangsung. (2) dampak atau hasil dari penanaman nilai-nilai multikultural yang diajarkan oleh guru PAI memberikan pengaruh yang baik terhadap perubahan pada ranah sikap siswa, yaitu: tumbuhnya rasa toleransi yang tinggi dan tumbuhnya rasa kebersamaan atau sosialisasi yang baik