PEMIKIRAN FILSAFAT HARUN NASUTION

Manusia memiliki banyak potensi pada dirinya, diantaranya potensi yang penting adalah manusia sebagai makhluk yang berpikir, karena awal mula ilmu pengetahuan itu dari kegiatan berpikir yang disebut filsafat. Filsafat sebagai kegiatan berpikir manusia secara garis besar digolongkan ke dalam kegiatan berpikir biasa dan berpikir yang tersistematisasikan dan terikat kepada hukum-hukum logika. Sedangkan filsafat merupakan induk dari segala ilmu yang mencakup ilmu-ilmu khusus, tetapi dalam perkembangannya ilmu khusus itu satu demi satu memisahkan diri dari induknya yakni filsafat. Penelitian ini membahas pemikiran Harun Nasution yakni perhatian kepada pemikiran filsafat yang dikembangkan oleh beliau, terutama hubungan akal manusia dan wahyu Allah, dengan demikian Harun Nasution ini mempunyai konsen terhadap hubungan filsafat dan Agama. Karena penelitian ini membahas masalah tokoh dan pemikirannya maka jenis penelitian ini adalah penelitian historis factual mengenai tokoh, dan dalam pengumpulkan datanya dilakukan dengan jalan penelitian pustaka atau library research yaitu bersumber dari buku-buku, artikel, ensiklopedi, kamus, dan karya ilmiah lainnya yang tentunya yanh relevan dengan penelitian ini. Penelitian ini menghasilkan kesimpulan bahwa filsafat yang pada sejarah awalnya merupakan induk ilmu pengetahuan menjadi berkembang dan bahkan difungsikan dalam lapangan agama dan Harun Nasution adalah salah seorang yang mengetengahkan pentingnya pemikiran yang menggunakan akal (filsafat) dalam agama yang biasa dinamakan pemikiran filosofis agamis atau dikenal dengan filsafat Islam. Juga beberapa pemikiran Harun Nasution tentang pandangan beliau mengenai perbedaan antara filsafat dan teologi, hubungan antara akal dan wahyu, relasi antara Tuhan dan manusia serta persoalan Skatologis