Evaluasi Penggunaan Antibiotik Profilaksis Pada Pasien Bedah Sesar (Sectio Caesarea) di RSUP Dr. M. Djamil Padang

Bedah sesar (sectio caesarea) adalah operasi yang biasa dilakukan pada wanita melahirkan yang secara global prevalensinya terus meningkat setiap tahun. Dalam bedah sesar digunakan antibiotik profilaksis untuk mencegah terjadinya infeksi luka operasi. Salah satu upaya untuk mencegah terjadinya infeksi yaitu dengan penggunaan antibiotik secara tepat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik demografi dan klinis pasien, pola penggunaan antibiotik, ketepatan penggunaan antibiotik, serta hubungan ketepatan penggunaan antibiotik dan komplikasi kehamilan dengan kondisi pulang pasien. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif analitik, yang dilakukan secara retrospektif. Pasien yang termasuk kedalam kriteria inklusi sebanyak 128 pasien. Hasil penelitian menunjukan usia terbanyak melakukan bedah sesar adalah 20-35 tahun sebesar 73,4%, status pendidikan terakhir yaitu SMA sebesar 60,9%, status pekerjaan sebagai ibu rumah tangga dengan persentase sebesar 74,2%, lama rawatan 2-4 hari sebesar 50,8%, usia kehamilan terbanyak pada ≥37 - ≤42 minggu sebesar 53,9% dan kondisi pulang terbanyak adalah sembuh 52,3%. Persentase penggunaan antibiotik profilaksis tertinggi yaitu seftriakson (98,44%), rute pemberian intravena sebesar 100% dan frekuensi pemberian sebanyak 1 kali 100%, waktu pemberian antibiotik 30 menit sebelum operasi dengan persentase 100%. Berdasarkan pedoman penggunaan antibiotik profilaksis rumah sakit, POGI, dan ASHP, persentase tepat indikasi 100%, tepat pasien 100%, dan tepat rute pemberian 100%, sedangkan ketepatan obat berdasarkan panduan rumah sakit sebesar 98,44% lalu berdasarkan POGI dan ASHP sebesar 0%. Hasil analisis statistik didapatkan bahwa ketepatan penggunaan obat dan komplikasi kehamilan tidak terdapat hubungan yang bermakna dengan kondisi pulang pasien. Kata Kunci: Evaluasi penggunaan obat, antibiotik profilaksis, bedah sesar, RSUP Dr. M. Djamil Padan