Prarencana Pabrik Bioetanol dari tongkol jagung kapasitas 11.122 kg/hari

Persediaan bahan bakar minyak semakin menurun dari tahun ke tahun, di sisi lain kebutuhan bahan bakar semakin meningkat. Oleh karena itu, keberadaan bioetanol sebagai bahan bakar yang dapat diperbaharui sangatlah penting. Bioetanol memiliki prospek yang sangat baik sebagai bahan pengganti bahan bakar yang ada sekarang ini. Pada pabrik ini, bioetanol dihasilkan dari tongkol jagung. Tongkol jagung dihancurkan terlebih dahulu sebelum melalui proses hidrolisis menggunakan asam H2S04. Slurry hasil hidrolisis dicampurkan dengan stater yeast untuk dilakukan proses fermentasi untuk didapatkan bioetanol dengan karlar 40%. Untuk mendapatkan bioetanol dengan kadar 96% diiakukan pemurnian melalui proses destilasi. Pengoperasian Pabrik: Proses Semi-Kontinyu Bahan Mentah : Tongkol jagung = 77.008 kg/hari Starter = 43,01 kg/hari H2S04 = 56,83 kg/hari Ca(0H)2 = 8905,9017 kg/hari NH4OH = 71,08 kg/hari Product : Bioetanol = 11.121,6539 kg/hari Utility . : Air = 220,8785 m3/ hari Zeolit = 450,5882 kg/tahun NaCL = 244,8055 kg/tahun BahanBakar = Solar: 704.220 L/tahun Listrik = 420,3667 kW/ hari Tenaga Kerja : 130 orang Lokasi Pabrik : Sumenep Luas Area : 10.000m2 Luas Bangunan : 5.228 m2 Dari analisa ekonomi untuk prarencana pabrik ini, dapat ditunjukkan bahwa: Fixed Capital Investment (FCI) : Rp 27.877 .660.091 Working Capital Investment (WCI) : Rp 4.910.837.167 Total Production Cost (FPC) : Rp 51.999.723.237 Penjualan : Rp 62.751.154.800 1. Metode Linear Rate of Return sebelum pajak : 32,79 % Rate of Return sesudah pajak : 22,90 % Pay Out Time sebelum pajak : 2 tahun 4 bulan Pay Out Time sesudah pajak : 3 tahun 2 bulan Break Even Point (BEP) : 45,17% 2.Discounted Cash Flow Rate of Equity sebelum pajak : 61,60 % Rate of Equity sesudah pajak : 49,65 % Rate of Return sebelum pajak : 60,05 % Rate of Return sesudah pajak : 48,65 Pay Out Time sebelum pajak : 3 tahun 2 bulan Pay Out Time sesudah pajak : 4 tahun Break Even Point (BEP) : 34,17