Perbedaan persepsi terhadap produk minuman Coca Cola dan Pepsi Blue pada konsumen remaja yang meminum Coca Cola dan Pepsi Blue di SMU Katolik St. Louis I Surabaya

Ketertarikan terhadap suatu produk dipengaruhi oleh banyak hal, di antaranya adalah warna. Coca Cola dan Pepsi Blue adalah minuman ringan cola yang menarik untuk diteliti, karena Coca Cola merupakan produk lama yang sudah dikenal, sedangkan Pepsi Blue adalah produk baru dan inovatif dengan tampilan warna birunya, yang di luar kebiasaan dari warna produk minuman ringan cola pada umumnya. Konsumen melihat warna jauh lebih cepat daripada melihat bentuk atau rupa. Warnalah yang pertama kali dilihat bila produk berada di tempat penjualan. Dengan tampilan warnanya yang lain dari biasa, Pepsi Blue mencoba membidik pasar remaja, yang secara psikologis memiliki ciri ingin mencari sesuatu yang baru, senang melakukan hal-hal yang inovatif, dan berorientasi pada kelompok referensi. Jadi, secara teoretis, seharusnya terjadi perbedaan persepsi terhadap produk Coca Cola dan Pepsi Blue. Penelitian ini dilakukan dengan mengambil subjek penelitian yaitu 30 siswa­ siswi SMU Katolik St. Louis I, Surabaya, yang lebih sering mengkonsumsi Coca Cola dan 30 siswa-siswi SMU Katolik St. Louis I, Surabaya, yang lebih sering mengkonsumsi Pepsi Blue. Angket untuk penelitian ini dibuat sesuai skala Diferensi Semantik, yang pasangan aitem-aitemnya digali menggunakan metode Repertory Grid terhadap 9 siswa-siswi SMU Katolik St. Louis I, Surabaya. Analisis data dilakukan dengan menggunakan teknik t-test untuk sample berpasangan, dan anova. Berdasarkan hasil analisis data diperoleh hasil bahwa ada perbedaan persepsi yang signifikan terhadap minuman Coca Cola melawan Pepsi Blue. Peminum Coca Cola mempersepsi Coca Cola sebagai minuman yang menyegarkan, minuman dengan rasa Cola, memiliki kemasan yang menarik, desain/gambar kemasan yang menarik, wama minuman kurang menarik, minuman untuk semua kalangan, produk yang sudah lama ada, merek terkenal, dipromosi dengan gencar, dan diproduksi oleh pabrik yang besar. Sedangkan peminum Pepsi Blue mempersepsi Pepsi Blue sebagai minuman dengan rasa unik khas, minuman dengan rasa bervariasi, minuman yang membuat penasaran untuk dicoba, minuman yang hanya dikemas dalam botol, minuman yang memiliki desan/gambar kemasan kurang menarik, namun memiliki warna kemasan dan warna produk yang menarik, minuman berharga mahal, minuman untuk kalangan tertentu saja, terutama untuk kalangan remaja, dan merupakan minuman yang inovatif. Saran bagi produsen, khususnya produsen Pepsi Blue, terobosan inovasinya sebenarnya sudah dapat diterima dan berpotensi besar untuk pangsa pasar remaja, namun potensi tersebut harus dioptimalkan dengan upaya promosi yang efektif untuk meningkatkan persepsi positif di kalangan remaja. Sedangkan bagi produsen Coca Cola, bila akan memperkuat pangsa pasar remaja, maka Coca Cola harus memproduksi pula produk minuman cola yang memiliki identifikasi khas remaja, seperti inovasi unik yang sesuai dengan jiwa/keprihadian para remaja