Asertivitas remaja akhir ditinjau dari jenis kelamin pada mahasiswa Fakultas Psikologi UKWMS yang berasal dari luar Pulau Jawa.

Asertivitas adalah kemampuan individu untuk menyatakan pendapat, mengekspresikan perasaan dan pikiran, serta menolak permintaan secara jujur dan terbuka tanpa melanggar hak atau menyinggung perasaan orang lain. Asertivitas ini juga perlu ada pada diri remaja. Asertivitas mulai berkembang pada masa remaja, dan asertivitas dipelajari dengan melibatkan lingkungan sosial yang berkaitan dengan tugas perkembangan remaja yaitu mampu menjalin hubungan sosial yang matang dimanapun remaja itu tinggal. Ada banyak faktor yang mampu membedakan tingkat asertivitas seseorang, salah satunya adalah jenis kelamin. Beberapa penelitian terdahulu menyebutkan adanya perbedaan asertivitas antara laki-laki dan perempuan. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk melihat apakah ada atau tidak ada perbedaan asertivitas remaja akhir ditinjau dari jenis kelamin pada mahasiswa Fakultas Psikologi Unika Widya Mandala Surabaya. Subjek penelitian (N=35) adalah seluruh mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya yang berasal dari luar pulau dalam rentang usia 18-22 tahun, dimana didapat 28 mahasiswa perempuan dan 7 mahasiswa laki-laki. Teknik pengambilan subjek penelitian yang digunakan adalah incidental sampling. Sedangkan pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan angket. Data yang diperoleh dianalisis dengan teknik komparatif non parametrik Mann- Whitney U Test. Berdasarkan hasil analisis komparatif diperoleh nilai sig. 0,731 (p > 0,05), yang berarti bahwa tidak ada perbedaan asertivitas remaja akhir antara mahasiswa laki-laki dan perempuan. Secara deskriptif diperoleh hasil bahwa sebagian besar asertivitas remaja akhir pada mahasiswa Fakultas Psikologi UKWMS tergolong sedang (82,6%), sebagian lagi tergolong tinggi (8,6%), dan rendah (8,6%) dengan skor mean asertivitas pada laki- laki sebesar 16,86 dan skor mean asertivitas perempuan sebesar 18,29