STASIUN MASS RAPID TRANSIT DI PULAU BATAM

Pulau Batam direncanakan sebagai pintu gerbang utama bagi dunia perdagangan dan lalu lintas wisatawan di Indonesia. Memacu perkembangan di wilayah Nusantara dari semua aspek kehidupan, khususnya dibidang ekonomi, maka pemerintah mengembangkan Pulau Batam menjadi Otorita Pengembangan Daerah Industri Pulau Batam. Pertumbuhan wilayah Pulau Batam saat ini dan antisipasi terhadap pertumbuhan yang akan datang memberi indikasi yang jelas akan pentingnya perencanaan fasilitas jaringan transportasi yang memadai. Maka diperlukan suatu sistem transportasi massal dalam hal ini adalah Stasiun Mass Rapid Transit yang memadai untuk mendukung kegiatan internal maupun ekstemal bagi kelancaran sirkulasi manusia dan atau barang. Stasiun Mass Rapid Transit ditransformasikan dari bentuk rumah panggung tradisional Melayu ke dalam suatu bangunan yang modem tanpa meninggalkan ciri-ciri dari rumah panggung tersebut dan diharapkan dapat memberikan rasa aman, nyaman dan juga lancar bagi pemakainya sekaligus melestarikan rumah panggung yang merupakan bagian dari kebudayaan Riau. Dengan menerapkan prismatik folded structure systems pada bangunan dan peninggian lantai dasar bangunan sehingga akan memberikan suatu kesan rumah panggung dengan strukturnya yang modem dan memiliki identitas tersendiri dibanding dengan stasiun yang lain yang ada di wilayah Indonesia. Selain itu juga penempatan ornamen-ornamen arsitektur pads daerah-daerah dengan jarak pandang manusia secara dekat yang dapat dinikmati secara langsung yang merupakan ornamen yang dapat dijumpai pada kehidupan sehari-hari masyarakat Melayu di Pulau Batam