ANALISIS PERBANDINGAN REACTION TIME DAN ELAPSED TIME KENDARAAN BERAT ANGKUTAN BARANG DAN MOBIL PENUMPANG DI SIMPANG TIGA ADISUTJIPTO JEMBATAN TIMBANG DEPOK

Peningkatan jumlah penduduk dan pertumbuhan sektor industri di berbagai kota akan menyebabkan peningkatan kebutuhan barang dan konsumsi di kota tersebut. Dengan demikian peranan angkutan barang menjadi sangat penting dalam transportasi antar kota. Angkutan barang banyak menggunakan truk-truk besar yang tergolong kendaraan berat karena kapasitas muatnya yang besar. Karena berat dan besarnya fisik kendaraan tersebut, maka akselerasi kendaraan berat angkutan barang lebih lambat daripada kendaraan jenis lain. Metodologi yang digunakan dilakukan dalam beberapa tahapan, yaitu: melakukan pengamatan lapangan, merumuskan masalah, studi pustaka/literatur, survai pendahuluan, survai data, rekapitulasi data, analisis data dan membuat kesimpulan. Data berupa data primer yang langsung didapat dari survai dan data sekunder didapat dari studi pustaka dan literatur. Selanjutnya dilakukan perhitungan dan pengolahan data dengan menggunakan program komputer untuk analisis data dan statistik untuk analisis waktu akselerasi yang terdiri atas reaction time dan elapsed time. Dari hasil penelitian diperoleh rerata reaction time kendaraan berat angkutan barang secara keseluruhan adalah 2,19 detik. Rerata ini tidak jauh berbeda dengan rerata reaction time mobil penumpang yang mencatat 2,04 detik. Hasil regresi dari reaction time dengan faktor-faktor teknis kendaraan tidak menunjukkan hubungan yang kuat. Elapsed time dengan jarak 100 meter kendaraan berat angkutan barang dipengaruhi secara kuat oleh persentase overload muatan. Untuk model regresi elapsed time dapat dicari dengan persamaan berikut:. Y menunjukkan elapsed time truk dengan satuan detik, X1 merupakan variabel tenaga truk dalam hp, X3 adalah jumlah gandar, sedangkan X5 adalah overload yang dinyatakan dalam %. Rerata elapsed time adalah 17,23 detik sedangkan dari model regresi reratanya adalah 16,96 detik. Perbedaan ini dapat disebabkan antara lain karena tidak disurvainya faktor pengemudi dalam penelitian ini. 531043,0211,2005,0039,