STUDI MENGENAI KESIAPAN PERUSAHAAN KONTRAKTOR KELAS MENENGAH DAN KECIL DI INDONESIA UNTUK MENJADI KONTRAKTOR SPESIALIS

Persaingan di bidang jasa konstruksi yang semakin ketat menjelang diberlakukannya AFTA 2003, menuntut kontraktor kelas menengah dan kelas kecil di Indonesia untuk menerapkan strategi bisnisnya dalam mengalahkan kompetitor. Salah satu strategi bisnis tersebut adalah spesialisasi yang merupakan pengkhususan pada satu atau dua bidang kerja yang di kuasainya agar didapat efisiensi biaya, waktu dan peningkatan mutu. Penelitian ini bertujuan mengkaji minat, kemauan dan kesiapan perusahaan kontraktor kelas menengah dan kelas kecil untuk menjadi kontraktor spesialis, serta mengetahui hubungan kondisi perusahaan kontraktor kelas menengah dan kelas kecil di Indonesia dengan kesiapan menjadi kontraktor spesialis. Penelitian dilakukan dengan menyebarkan kuisioner pada 72 perusahaan kontraktor kelas menengah dan kelas kecil di Indonesia yang tersebar di Jakarta, Palembang, Bengkulu, Semarang, Kudus, Pati, DIY, Surabaya, Denpasar dan Manado. Kondisi perusahan kontraktor kelas menengah dan kelas kecil di Indonesia dan kesiapannya melaksanakan spesialisasi di analisis dengan mengunakan koefisiensi Chi-Square dan metoda korelasi Pearson. Dari hasi analisis data dapat disimpulkan bahwa perusahaan kontraktor kelas menengah dan kelas kecil di Indonesia siap melaksanakan spesialisasi sebagai strategi bisnis untuk menghadapi kompetitor tetapi mereka masih ragu-ragu untuk melaksanakannya. Hubungan kondisi perusahaan kontraktor kelas menengah dan kelas kecil di Indonesia dengan kesiapan melaksanakan spesialisasi di analisis menggunakan metoda korelasi Pearson dengan hasil terdapat hubungan antara kondisi perusahaan kontraktor kelas menengah dan kelas kecil di Indonesia dengan kesiapan melaksanakan spesialisasi