KUAT LENTUR KANAL C BERPENGAKU DENGAN PENGISI BETON RINGAN BERAGREGAT KASAR HEBEL

Indonesia termasuk dalam wilayah yang rawan gempa, salah satu contohnya kejadian gempa 27 Mei 2006 di Yogyakarta yang telah merusak banyak bangunan. Hal ini banyak membuat para ahli konstruksi berupaya untuk memberikan berbagai solusi agar resiko akibat terjadinya gempa dapat dikurangi. Salah satunya dengan mengurangi berat bangunan yaitu dengan menggunakan beton ringan dan profil kanal C. Pada penelitian ini digunakan profil kanal C dengan pengisi berupa beton ringan beragregat kasar hebel. Dimensi profil kanal C yang digunakan panjang (L) 2000 mm, lebar (b) 35 mm, tinggi (h) 94 mm, dan tebal (t) 2,08 mm. Benda uji berupa balok profil kanal C sebanyak 6 buah dengan variasi sengkang yang berbeda-beda yaitu 15 cm, 20 cm, dan 30 cm, dimana setiap variasi sengkang memiliki 2 buah benda uji. Balok profil kanal C tersebut akan ditinjau kuat Ienturnya dan beban yang digunakan adalah beban terpusat yang kemudian dibagi menjadi 2 beban menggunakan transver beam. Pembacaan lendutan tiap pemberian 5 skala manometer kapasitas 2000 kg hingga balok profil tersebut mengalami beban maksimum. Hasil penelitian yang diperoleh pada profil kanal C tanpa dicor kemampuan pada batas Iayan sebesar 75 kg sedangkan pada balok profil kanal C yang dicor menjadi 169 kg atau 2,25 kalinya. Berdasarkan berat rata-rata, kanal C mengalami peningkatan dari 4,77 kg balok profil kanal C tanpa dicor menjadi 14,17 kg balok profil yang dicor beton ringan. Dari hasil pengujian beban maksimum, balok profil tanpa cor beton dapat menahan beban sebesar 208 kg sedangkan pada balok profil dengan cor beton ringan dapat menahan sebesar 438,3933 kg. Pola retak pada balok profil kanal C diawali dengan pola retak rambut pada bagian tengah balok. Seiring dengan bertambahnya beban yang diberikan, retak rambut tersebut semakin melebar dan variasi sengkang yang dapat menahan beban secara optimal pada jarak sengkang 20 cm