FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN KECELAKAAN KERJA PADA PEKERJA PENGANGKUT KAYU DI PENGGERGAJIAN KAYU JEPARA TAHUN 2013

Kecelakaan kerja adalah peristiwa yang tidak diharapkan dan tidak terduga.Setiap kecelakaan adalah kerugian.Kerugian dapat terjadi pada tenaga kerja yang bersangkutan, teman sekerjanya, perusahaan dan mungkin lingkungan yang lebih luas.Kerugian yang terjadi dapat bersifat tidak manusiawi, merupakan pemborosan, tidak efisien dan tidak produktif.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor - faktor yang berhubungan dengan kejadian kecelakaan kerja pada pekerja pengangkut kayu di penggergajian kayu Jepara. Jenis penelitian ini adalah penelitian survei analitik dengan pendekatan cross sectional dimana variabel bebas dan terikat diukur secara bersamaan.Uji statistik yang digunakan untuk mengetahui hubungan antara variabel bebas dan terikat dengan menggunakan uji Rank Spearman. Berdasarkan uji statistik kejadian kecelakaan kerja yang paling sering dialami responden adalah kecelakaan terjepit kayu sebanyak 2 kali dengan presentase (33,3%) dalam 6 bulan terakhir. Dari kejadian kecelakaan tersebut (63,3%) mendapat cedera/luka dan (36,7%) tidak mendapatkan cedera/luka. Sifat luka yang di alami adalah memar/bengkak (50%), luka sayat/iris (13,3%). Bagian-bagian tubuh yang paling sering mengalami luka adalah tangan dengan persentase (46,7%).Hasil uji statistik menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara umur dengan kejadian kecelakaan kerja p value 0,598, tidak ada hubungan antara lama kerja dengan kejadian kecelakaan kerja p value 0,447, tidak ada hubungan antara masa kerja dengan kejadian kecelakaan kerja p value 0,142, ada hubungan antara perilaku berbahaya dengan kejadian kecelakaan kerja p value 0,045, tidak ada hubungan antara praktik penggunaan APD dengan kejadian kecelakaan kerjap value 0,332. Saran kepada pemilik industri penggergajian kayu diharapkan agar memperhatikan tentang kesehatan dan keselamatan kerja pekerjanya agar terhindar dari kecelakaan kerja dengan memberikan fasilitas alat pelindung diri (APD) agar selama bekerja bisa meningkatkan produktivitas kerja