ANALISIS IMPLEMENTASI CORPORATE SOSIAL RESPONSIBILITY (CSR) BERDASARKAN PRINSIP GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) DI PT. BIO NUSANTARA TEKNOLOGI

Penelitian ini bertujuan untuk mengatahui pelaksanaan dan faktor-faktor yang menghambat implementasi corporate social responsibility (CSR) berdasarkan prinsip good corporate governance (GCG) di PT. Bio Nusantara Teknologi. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analisis dengan pendekatan kualitatif dan pengumpulan data dilakukan dengan metode studi kasus instrumental, studi dokumentasi, dan observasi alami (pengamatan secara mendalam). Berdasarkan hasil penelitian menunjukan bahwa pertama, program CSR yang sudah diimplementasikan oleh PT. BNT dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar perusahaan ada enam bidang kegiatan, yaitu: Bidang Pendidikan, Bidang Sosial/Agama, Bidang Kesehatan, Bidang Infrastruktur, Bidang Ekonomi dan Bidang Lingkungan Hidup. Kedua, dana yang dianggarkan dalam pelaksanaan program CSR pada PT. BNT telah sesuai dengan ketentuan UUPM No. 25 Tahun 2007 yaitu sebesar 1-5% laba perusahaan setelah pajak. Ketiga, bidang sosial yang dilaksanakan oleh PT. BNT terhadap program CSR cukup menyentuh masyarakat, dimana hal tersebut dilihat dari program bidang sosial/agama yang dilakukan, bidang kesehatan dan bidang pendidikan. Sedangkan untuk program bidang lingkungan hidup dan ekonomi belum begitu menyentuh masyarakat. Keempat, CSR yang diterapkan PT. BNT berdasar prinsip GCG menunjukan bahwa pada pelaksanaannya belum terlihat prinsip transparency, accountability, responsibility dan fairness. Kelima, keberadaan program CSR dalam bentuk community development yang telah dilaksanakan oleh PT. BNT masih kurang memberikan dampak dan manfaat bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat setempat, karena kurang memenuhi keinginan masyarakat setempat terutama pada bidang ekonomi, pendidikan dan pembangunan infrastruktur. Dan keenam, pelaksanaan program CSR dalam bentuk community development PT. BNT menuai banyak kendala dan tantangan, diantaranya adalah minimnya anggaran dana dan luasnya cakupan lokasi maupun wilayah desa sekitar perusahaan, sehingga pendistribuasian bantuan belum merata