ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN KERIPIK PISANG PADA PERUSAHAAN PANDA TIRAI DI KOTA LAMPUNG

Buah pisang merupakan salah satu tanaman pangan yang cukup populer. Pisang dikonsumsi oleh hampir seluruh masyarakat diberbagai tingkat usia mulai dari anak-anak sampai orang tua. Buah pisang biasanya dikonsumsi dalam keadaan segar atau dalam bentuk olahan. Menurut Divisi Pangan dan Gizi Departemen Pertanian (1997), konsumsi pisang di Indonesia adalah sebesar 17,44 kg per kapita/tahun. Jumlah produksi pisang dari tahun ke tahun terus meningkat hal ini terlihat pada tahun 1995 dan 1996, buah pisang memberikan kontribusi masing-masing sekitar 42% dan 36% dari total produksi buah. Tidak semua produksi buah pisang yang dapat dikonsumsi. Hal ini karena buah pisang yang memiliki sifat mudah rusak, karena masih kurangnya pengolahan buah pisang sehingga buah pisang telanjur membusuk sebelum di konsumsi. Pembuatan keripik pisang merupakan salah satu inovasi pengolahan buah pisang yang cukup terkenal. Keripik pisang dinilai memilki banyak keuntungan dibandingkan dengan buah pisang yang belum diolah. Selain itu, pisang yang telah diolah menjadi keripik memiliki ketahanan yang lebih lama dan lebih awet daripada buah pisang biasa. Keripik pisang juga dapat digunakan sebagai camilan alternatif yang dapat dikonsumsi masyarakat. Salah satu perusahaan yang mengolah buah pisang menjadi keripik pisang adalah Panda Tirai yang berada di Kota Lampung. Panda Tirai merupakan perusahaan yang berskala menengah dengan kapasistas produksi 0.5 ton per harinya. Jumlah permintaannya kurang lebih 500 bungkus/hari dengan pemakainan bahan baku sebanyak 1 ton. Selain mengolah sendiri, keripik pisang juga dipasok dari produsen lain agar permintaan keripik pisang Panda Tirai tercukupi. Tujuan dari penelitian ini adalah: 1) Untuk mengetahui pengendalian persediaan keripik pisang yang diterapkan perusahaan Panda Tirai. 2) Merumuskan suatu model pengendalian bagi perusahaan, sebagai alternative yang dapat dipilih perusahaan Panda Tirai dalam meminimumkan biaya persediaan keripik pisang. Lokasi penelitian ditentukan secara sengaja dengan pertimbangan bahwa kota lampung tersebut merupakan lokasi sentra keripik pisang yang terkenal di Kota Lampung bahkan diluar kota Lampung. Data yang dikumpulkan dari wawancara langsung kepada pihak perusahaan. Hasil penelitian menunjukan kebijakan perusahaan Panda Tirai memiliki total biaya persediaan yang terendah dibandingkan teknik MRP yang lain. Kebijakan perusahaan juga memiliki nilai rata-rata biaya per pesanan yang rendah dibandingkan dengan metode MRP teknik PPB dan Panda Tirai juga memiliki nilai rata-rata biaya per kuantitas yang terendah dibandingkan dengan metode MRP teknik LFL, EOQ dan PPB. Dengan ini dapat disimpulkan bahwa perusahaan sudah dapat melakukan penghematan biaya pengendalian persediaan. Jadi perusahaan akan tetap melakukan pengendalian persediaan keripik pisang dengan metode yang sudah dilakukan oleh perusahaan Panda Tirai. Kata Kunci: Pengendalian Persediaan, Keripik Pisan