EVALUASI NILAI CONCEPTION RATE (CR) DAN SERVICE PER CONCEPTION (S/C) DALAM PELAKSANAAN INSEMINASI BUATAN PADA SAPI POTONG (STUDI KASUS DI KECAMATAN KAMPUNG MELAYU KOTA BENGKULU)

Usaha peternakan di Indonesia dilihat dari cara pemeliharannya yang masih bersifat tradisional dan rata-rata usaha peternakannya masih berskala kecil sehingga menyebabkan produktifitas ternak sapi potong tergolong rendah. Solusi yang dilakukan pemerintah untuk meningkatkan produktifitas daging sapi potong yaitu dengan cara memperbaiki kinerja reproduksi dan menerapkan program Inseminasi Buatan (IB). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengevaluasi tingkat keberhasilan program Inseminasi Buatan pada sapi potong berdasarkan angka konsepsi atau Conception Rate (CR) dan jumlah per kebuntingan atau Service per Conception (S/C) di Kota Bengkulu pada tahun 2011-2013. Penelitian dilaksanakan pada bulan Juni sampai dengan bulan Juli 2014. Lokasi penelitian di Kecamatan Kampung Melayu Kota Bengkulu. Sampel yang diambil sebagai responden sebanyak 77 ditentukan secara acak (simple random sampling) dan secara sengaja (purposive sampling) dimana sampel yang diambil sebagai responden yaitu peternak yang memiliki satu ekor sapi potong betina yang pernah butning dan beranak yang menggunakan IB. Penentuan jumlah responden diambil dari jumlah peternak yang mengikuti IB berdasarkan data dari Dinas Peternakan Kota Bengkulu. Data dikelompokkan menjadi data primer dan data sekunder. Variabel yang diamati berdasarkan parameter konsepsi (CR dan S/C). Hasil penelitian menunjukkan nilai CR di Kecamatan Kampung Melayu mengalami peningkatan dari tiap tahunnya yakni 97,80% pada tahun 2011, 99,32% pada tahun 2012 dan nilai CR tertinggi pada tahun 2013 yakni 100%. Sedangkan untuk nilai S/C di Kecamatan Kampung Melayu dari tahun 2011 sampai 2013 berturut-turut adalah 1,03 ± 0,11, 1,01 ± 0,05 dan 1,00 ± 0,00. Dilihat dari nilai CR dan S/C tingkat keberhasilan IB di Kecamatan Kampung Melayu Berdasarkan parameter konsepsi dapat dikatagorikan sangat bai