PERUBAHAN PERILAKU DAN GAYA HIDUP KONSUMTIF PADAMASYARAKAT PETANISAYUR: STUDI KASUSDIDESA KERINJING,PAGARALAM, SUMATERA SELATAN

Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui perubahan perilaku dan gaya hidup konsumtif dikalangan petani sayur di desa Kerinjing. Berdasarkan pada tujuan yang ingin dicapai, maka penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode penelitian studi kasus. Data dan informasi dikumpulkan dari sejumlah informan yang dipilih berdasarkan teknik teknik cluster random sampling. Data yang dibutuhkan, dikumpulkan melalui teknik wawancara, observasi dan dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan tahap pengujian, pemilahan, kategorisasi, evaluasi, membandingkan, melakukan sintesa, dan merenungkan kembali data yang dilakukan secara berulang untuk membangun inferensi-inferensi, menguji kembali inferensi dan kemudian menarik kesimpulan.Hasil temuan lapangan mengindikasikan bahwa perilaku dan gaya hidup masyarakat petani di desa Kerinjing telah mengarah pada perilaku konsumtif. Hal ini terlihat dari cara masyarakat dalam memilih lokasi belanja, konsumsi makanan, penampilan diri, fashion, media komunikasi, serta pertimbangan dalam membeli barang yang diinginkannya. Dalam hal memilih lokasi belanja, masyarakat petani lebih memilih mall atau indomarket dibandingkan dengan pasar tradisional. Pada aspek konsumsi makanan, masyarakat lebih memilih sistem catering dibandingkan dengan memasak sendiri yang melibatkan keluarga atau tetangga, hal ini disebabkan karena sistem cateringan dianggap lebih efisien waktu dan tenaga. Dalam hal penampilan diri, masyarakat menilai penampilan diri dari kepemilikan kendaraan bermotor atau rumah sebagai status sosial. Pada aspek fashion, ini terlihat pada penampilan anak muda di desa Kerinjing yang cenderung selalu mengikuti perkembangan fashion terbaru. Dalam hal media komunikasi, petani cenderung selalu menfasilitasi anak-anaknya dengan fasilitas ponsel yang bermerek (sepertiblackberry atau samsunggalaxy). Dalam pertimbangan memilih dan membeli barang, masyarakat petani sebagian besar tidak merencanakan terlebih dahulu tentang apa saja yang akan dibelinya di pasar, mereka cenderung meniru (imitasi) kepada tetangganya yang membeli barang baru