ANALISIS DAMPAK KEBIJAKAN PEMEKARAN DAERAH BIDANG PENDIDIKAN DI KABUPATEN SELUMA

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa dampak dari adanya pemekaran daerah Kabupaten Seluma dari aspek pelayanan publik dibidang pendidikan bagi Kabupaten yang baru saja di mekarkan. Penelitian ini menggunakan metode penelitian Deskriptif analisis dengan pendekatan kualitatif dan pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, dokumentasi dan wawancara mendalam. Berdasarkan Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kabupaten yang dimekarkan pada Tahun 2003 telah melakukan perekembangan yang sangat pesat dibandingkan dengan sebelum adanya pemekaran Kabupaten Seluma dimana Kabupaten Seluma masih berada pada Kecamatan Seluma yang bernaung dibawah Kabupaten Bengkulu Selatan. Angka partisipasi murni siswa meningkat setelah adanya pemekaran di Kabupaten Seluma, yang sebelum pemekaran SD 6300% menjadi 75,14%, SMP dari 60,67% meningkat menjadi 65,08% sedangkan SMA dari 16,35% menjadi 22,05%. Angka Putus Sekolah mengalami penurunan setelah adanya pemekaran di Kabupaten Seluma ada juga yang bertahan, penyebab yang signifikan dari angka putus sekolah ini cenderung ke perekonomian, mengingat mata pencaharian di Kabupaten Seluma adalah bertani. Kemudian tingkat kelulusan sebelum adanya pemekaran cenderung bertahan hal ini disebabkan karena ada perubahan kurikulum dan faktor dari minimnya keaktifan guru, tetapi setelah adanya pemekaran daerah, angka kelulusan meningkat hampir 100% setiap tahunnya. Kualitas Guru yang dimaksud dilihat dari tingkat pendidikan guru, tingkat pendidikan guru di Kecamatan Seluma hanya 5 orang untuk pendidikan pascasarjana setelah adanya pemekaran daerah meningkat menjadi 17 orang, banyak yang mempengaruhi, salah satunya peraturan kementrian pendidikan dan kebudayaan yang mewajibkan pendidikan guru. untuk infrastruktur di Kecamatan Seluma sebelum dimekarkan memang sedikit memprihatikan dimana satu kecamatan hanya ada beberapa sekolah namun setelah adanya pemekaran daerah Kabupaten Seluma ini satu desa sudah mulai dibangun satu SD, satu SMK bahkan sudah banyak SMA yang didirikan di kecamatan-kecamatan