ANALISIS PERSEPSI DAMPAK PENDIRIAN PLTA MUSI TERHADAP EKONOMI MASYARAKAT (STUDI KASUS DESA KARANG PANGGUNG KEC. PAGAR JATI KAB. BENGKULU TENGAH)

Sumberdaya sangat diperlukan dalam menunjang pemenuhan kebutuhan hidup manusia. Salah satu sumberdaya yang sangat diperlukan dalam kelangsungan hidup manusia adalah sumberdaya air. Sumberdaya air disamping berguna untuk keperluan hidup sehari – hari juga berfungsi untuk membantu berbagai usaha dalam rangka meningkatkan kesejahteraan manusia. Salah satu kebutuhan yang diperlukan adalah kebutuhan akan listrik yang dipergunakan untuk kebutuhan rumah tangga, industri, dan kebutuhan lainnya. Listrik adalah salah satu kebutuhan pokok yang mutlak diperlukan dalam menunjang kehidupan. Pembangunan PLTA musi dinilai dapat menimbulkan dampak penting terhadap masyarakat, diantaranya berkurangnya luas lahan pertanian, menurunnya hasil produksi pertanian dan berkurangnya pendapatan masyarakat, maka penulis tertarik untuk membahas dalam bentuk tesis yang berjudul “Analisis Persepsi Dampak Pendirian PLTA Musi Terhadap Ekonomi Masyarakat Desa Karang Panggung Kecamatan Pagar Jati Kabupaten Bengkulu Tengah “ Pada penelitian ini penulis menetapkan ruang lingkup penelitian dengan meneliti persepsi masyarakat dengan berdirinya PLTA Musi dan Dampak berdirinya PLTA Musi yang dibatasi pada perubahan jumlah faktor – faktor produksi yang terdapat disepanjang daerah aliran sungai (Luas lahan pertanian), menurunnya hasil produksi pertanian, perubahan pendapatan masyarakat. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tanggapan yang diberikan responden dimana persepsi masyarakat menunjukkan bahwa berubahnya jumlah faktor produksi (luas lahan pertanian), berpengaruh pada menurunnya hasil produksi pertanian sehingga mempengaruhi pendapatan masyarakat. Berkurangnya pendapatan masyarakat akan berpengaruh terhadap ekonomi masyarakat. hal ini dapat dilihat dari penghasilan yang di dapat responden sebelum berdirinya PLTA 25,49 % dari responden mendapatkan penghasilan sebesar diatas 500 ribu rupiah, namun setelah berdirinya PLTA penghasilan yang di terima oleh responden mengalami penurunan rata – rata sampai dengan diatas 40% dimana 39,22% mendapatkan penghasilan dibawah 500 ribu rupiah