ANALISIS FAKTOR PEMBENTUK KINERJA KARYAWAN PUSKESMAS DI KABUPATEN BENGKULU TENGAH

Puskesmas adalah unit pelaksana tekhnis Dinas Kesehatan Kabupaten/ kota yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan diwilayah kerjanya, yang merupakan unit pelaksana pelayanan kesehatan tingkat pertama ser ta ujung tombak pembangunan kesehatan di Indonesia. Untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan tersebut perlu diselenggarakan berbagai upaya diantaranya peningkatan kinerja karyawan. Organisasi akan maju dan berkembang serta mampu mencapai tujuannya jika setiap anggota organisasi mampu menjalankan tugas dan fungsinya secara efektif dan efisien. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor – faktor yang membentuk kinerja karyawan Puskesmas di Kabupaten Bengkulu Tengah. Desain penelitian ini berbentuk kualitatif dan studi deskriptif, sedangkan tekhnik survey melalui kuisioner self administered dipergunakan sebagai alat pengumpul data. Jenis data yang digunakan adalah data primer yang diperoleh melalui kuisioner dan data sekunder yang diperoleh berupa informasi dan data dari laporan, referensi serta dokumen Puskesmas dan Dinas Kesehatan Kabupaten Bengkulu Tengah. Populasi dalam penelitian adalah seluruh karyawan Puskesmas yang ada di 10 kecamatan Kabupaten Bengkulu Tengah berjumlah 248 orang. Metode pengambilan sampel digunakan proportionate simple random sampling diambil sebanyak 75 % , sehingga jumlah sampel yang dijadikan unit analisis adalah 178 orang responden. Metode analisis data digunakan adalah analisis faktor. Karakteristik responden ; mayoritas responden jenis kelamin perempuan 113 orang, masa kerja 11 – 15 tahun dan pendidikan mayoritas D III 98 orang. Berdasarkan hasil analisis data dengan analisis faktor dengan mengelompokan 15 variabel kinerja karyawan Puskesmas di Kabupaten Bengkulu Tengah, menemukan 4 dimensi yang terbentuk yaitu : (1) Faktor hubungan kerja yang terbentuk dari kemampuan karyawan dalam menjalin hubungan kerja baik dengan atasan maupun rekan kerja, kreativitas,inovasi dan kemampuan dalam menyesuaikan diri (2) Kualitas hasil kerja : standar kualitas hasil kerja karyawan, pekerjaan sesuai dengan waktu yang ditetapkan, hasil pekerjaan sesuai standar, menyelesaikan pekerjaan sesuai target (3) Kehadiran : Karyawan hadir dan pulang sesuai jadwal yang ditentukan (4) Kemandirian : Karyawan mampu bekerja secara mandiri dan menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan prioritas pekerjaan. Kesimpulan dari penelitian ini ada empat faktor yang membentuk kinerja karyawan Puskesmas Kabupaten Bengkulu Tengah yaitu : Faktor hubungan kerja, kualitas kerja,kehadiran karyawan dan kemandirian karyawan. Keempat faktor tersebut jika diterapkan dengan benar oleh Puskesmas diyakini akan dapat meningkatkan kinerja karyawan. Berdasarkan hasil penelitian, maka peneliti mengajukan saran supaya pihak manajemen Puskesmas memperhatikan keempat faktor tersebut dalam membuat keputusan strategic dalam upaya meningkatkan kinerja karyawan. Karyawan dapat meningkatkan kualitas pelayanan dan bekerja sesuai dengan tupoksinya masing – masing. Selain itu,penelitian lebih lanjut harus mempertimbangkan faktor – faktor yang lain sehingga nantinya dapat memberikan sumbangan pemikiran dalam kajian ilmu sumber daya manusia