PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH BERBANTUAN KOMPUTER UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERFIKIR TINGKAT TINGGI DAN BERBICARA DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS (STUDI PADA SISWA KELAS VIII SMPN 01 CURUP UTARA. KAB REJANG LEBONG )

penelitian ini bertujuan untuk mengunkapkam informasi tentang : (1). Untuk mendeskripsikan penerapan model pembelajaran berbasis masalah berbantuan komputer yang tepat sehingga dapat meningkatkan kemampuan berfikir tingkat tinggi pada mata pelajaran bahasa inggris siswa kelas VIII SMP Negeri 01 Curup Utara Kabupaten Rejang Lebong (2).Untuk mengetahui penerapan model pembelajaran berbasis masalah berbantuan komputer dapat meningkatkan kemampuan berbicara dalam pembelajaran bahasa Inggris pada mata pelajaran bahasa inggris siswa kelas VIII SMP Negeri 01 Curup Utara Kabupaten Rejang Lebong.(3). Untuk mendeskripsikan efektivitas penerapan model pembelajaran berbasis masalah berbantuan komputer. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kombinasi dengan desain sequential exploratory adalah metode penelitian kombinasi yang menggabungkan metode penelitian kualitatif dan kuantitatif secara berurutan, di mana pada tahap pertama penelitian menggunakan metode kualitatif dan pada tahap kedua metode kuantitatif Dalam penelitian ini tipe Mixed Methods Research, maka dalam penelitian ini digunakan yaitu sequential exploratory diawali dari penelitian Tindakan Kelas ( PTK). PTK ini dilaksanakan dalan dua siklus empat kali pertemuan sampai diperoleh model yang sesuai Pada tahap studi awal ini dilakukan penelitian yang bersifat deskriptif tentang pelaksanaan pembelajaran terhadap siswa kelasVIII SMPN 01 Curup Utara Kabupaten Rejang Lebong, Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan peneliti tentang kondisi pembelajaran Bahasa Inggris di SMPN 01 Curup Utara secara umum guru mengajar menggunakan model pembelajaran selama ini, yang diajarkan, padahal ada beberapa siswa mengerjakannya dengan cara dan prosedur yang berbeda dengan hasil yang benar beberapa kelompok belajar antar siswa, baik kelompok belajar dalam kelas maupun kelompok belajar diluar sekolah; guru mempunyai perhatian yang lebih serius dalam menanggapi pertanyaan siswa yang mempunyai kemampuan tinggi, sadangkan siswa yang mempunyai kemampuan rendah pertanyaan sering tidak diacuhkan; serta guru kurang mengakui dan menghargai gagasan-gagasan yang disampaikan siswa.Penelitian ini dilakukan sebanyak 3 siklus I,II, III dengan tahapan: perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, reflaksi dan rekomendasi atau tindak lanjut, pelaksanaan ini diawali PTK, apabilah PTK berhasil maka dilanjutkan kuasi eksperimen dan dibandingkan dengan kelas kontrol Interprestasi Hasil PTK dari hasil pengamatan atau observasi yang dilakuakan oleh observer banyak diperoleh informasi atau data tentang penerapan model pembelajaran berbasis masalah berbantuan computer di Pembelajaran dengan penerapan model pembelajaran berbasis masalah berbantuan komputer unuk meningkatkan kemampuan berfikir tingkat tinggi pada studi bahasa Inggris SMPN 01 Curup Utara kabupaten Rejang Lebong. Peningkatanini dilakukan melalui proses perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, pengamatan, reflaksi dan rekomendasi. Tersebut dibuktikan dari rata-rata skor siklus I adalah 42,4 siklus II adalah 75,3 siklus III adalah 78,8 eksperimen adalah 68,9 dan kontrol adalah 62,2. Pembelajaran dengan penerapan model pembelajaran berbasis masalah berbantuan komputer unuk meningkatkan kemampuan berbicara dalam pembelajaran bahasa Inggris pada studi bahasa Inggris SMPN 01 Curup Utara kabupaten Rejang Lebong. Peningkatan ini dilakukan melalui proses perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, pengamatan, reflaksi dan rekomendasi. Tersebut dibuktikan dari rata-rata skor siklus1 adalah 67,5 siklusII adalah 74,3 siklus III adalah 77,8 eksperimen adalah 76,7 dan kontrol adalah 67,2. Ada perbedaan hasil belaiar yang signifikan antara penerapan model pembelajaran berbasis masalah berbantuan komputer dengan pembelajaran selama ini. Untuk berfikir tingkat tinggi dapat lihat hasil analisis uji t menunjukkan bahwa nilai thiting 2,882 sedangkan nilai ttabel sebesar 2,048, thitungan lebih besar dari tTabel signifikansi sebesar 0,007 < signifikansi 0,005 dengan demikian HO ditolak dan H1 diterima berartinya ada perbedaan antara penerapan model pembelajaran berbasis masalah berbantuan komputer dengan pembelajaran selama ini Untuk berbicara dalam pembelajaran bahasa Inggris dapat lihat hasil analisis uji t menunjukkan bahwa nilai thitung 4.292 sedangkan nilai ttabel sebesar 2,048, thitungan lebih besar dari tTabel signifikansi sebesar 0,000 < signifikansi 0,005 dengan demikian HO ditolak dan H1 diterima berartinya ada perbedaan antara penerapan model pembelajaran berbasis masalah berbantuan komputer dengan pembelajaran selama in