IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING BERBANTUAN PETA KONSEP UNTUK MENINGKATKAN KERJASAMA DAN HASIL BELAJAR (STUDI PADA MATAPELAJARAN IPAKELAS VI SDN 01 CURUP UTARA KAB. REJANG LEBONG )

Tujuan penelitian ini adalah : (1). Untuk mendeskripsikan peningkatan kerjasama siswa terhadap Implementasi model pembelajaran kooperatif tipe student facilitator and explaining berbantuan peta konsep studi pada mata pelajaran IPA kelas VI SD Negeri 01 Curup Utara kabupaten Rejang Lebong. (2). Untuk mendeskripsikan peningkatkan hasil belajar siswa terhadap Implementasi model pembelajaran kooperatif tipe student facilitator and explaining berbantuan peta konsep studi pada mata pelajaran IPA kelas VI SD Negeri 01 Curup Utara kabupaten Rejang Lebong. (3). Untuk mendeskripsikan efektivitas Implementasi model pembelajaran kooperatif tipe student facilitator and explaining berbantuan peta konsep studi pada mata pelajaran IPA kelas VI SD Negeri 01 Curup Utara kabupaten Rejang Lebong Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kombinasi dengan desain sequential exploratory adalah metode penelitian kombinasi yang menggabungkan metode penelitian kualitatif dan kuantitatif secara berurutan, di mana pada tahap pertama penelitian menggunakan metode kualitatif dan pada tahap kedua metode kuantitatif Subjek penelitian ini di lakukan di SD Negeri 01 Curup Utara Kabupaten Rejang Lebong, tahun ajaran 2013/2014 sebanyak 84 siswa yaitu PTK kelas VI.A sebanyak 28 orang, kuasi eksperimen kelas VI.B sebanyak 28 oarang dan kontrol kelas VI.C sebanyak 28 orang. Penelitian ini adalah tiga siklus, yaitu siklus satu, dua dan tiga. Apabilah dikelas PTK sudah berhasil maka dilaksanakan di kelas kausi ekseperimen dan dibandingkan kelas Kontrol dengan model pembelajaran dilaksanakan selama ini Analisis data yang dilakukan oleh dua orang pengamat untuk kerjasama siswa pada siklus satu memperoleh skor 9,7 dengan kategori sedang, siklus kedua memperoleh skor 13,8 dengan kategori sedang, siklus ketiga memperoleh skor 14,4 dengan kategori baik, Data analisa hasil belajar pada siklus satu untuk pretest diperoleh rata – rata 53,2 persentase ketuntasan belajar klasikal 7,1% untuk posttest diperoleh rata- rata 68,6 persentase ketuntasan klasikal 46,4 siklus kedua untuk pretest diperoleh rata – rata 57,1 persentase ketuntasan belajar klasikal 17,9% untuk posttest diperoleh rata- rata 75,7 persentase ketuntasan klasikal iv 85,7 %, siklus ketiga untuk pretest diperoleh rata – rata 65,5 persentase ketuntasan belajar klasikal 53,6% untuk posttest diperoleh rata- rata 80,7 persentase ketuntasan klasikal 89,3% kuasi eksperimen untuk pretest diperoleh rata – rata 56,3 persentase ketuntasan belajar klasikal 14,3% untuk posttest diperoleh rata- rata 75,7 persentase ketuntasan klasikal 85,7% Jika dibandingkan eksperimen dengan kontrol berdasarkan hasil perhitungan analisis dengan ttes menunjukkan harga mean pada kuasi eksperimen sebesar 75,71 dan kontrol sebesar 70,89 selanjutnya nilai signifikansi (2-tailed) α 000 > dari nilai signifikansi 0,05 artinya ada perbedaan hasil belajar antara kelas esperimen dan kelas kontrol. Hasil belajar siswa menunjukkan peningkatan disetiap siklus, hal ini di dasari adanya perbaikan di setiap siklus dari aktivitas guru, kerjasama siswa sehingga, berpengaruh pada hasil belajar siswa. Model pembelajaran kooperatif tipe SFAE merupakan pendekatan kooperatif belajar kelompok, menyajikan informasi akademik baru pada siswa dengan menggunakan presentase verbal .atau tes Berdasarkan hasil temuan dalam penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam bulan Maret sampai dengan April 2014 maka, dapat kesimpulan sebagai berikut: Pembelajaran dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe SFAE berbantuan peta konsep dapat meningkatkan kerjasama belajar siswa pada pembelajaran IPA di SDN 01 Curup Utara kabupaten Rejang Lebong. Peningkatan. Pembelajaraan dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe SFAE berbantuan peta konsep dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam SDN 01 Curup Utara kabupaten Rejang Lebong. Jika dilihat ada perbedaan hasil belajar yang signifikan antara penerapan model SFAE dengan pembelajaran yang selama ini diterapkan. Peningkatan ini dilakukan melalui proses perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, pengamatan, reflaksi dan rekomendasi. Bagi guru dan kepala sekolah dapat membuat perencanaan pembelajaran: Guru memantapkan model pembelajaran yang akan diajarkan kepada siswa baik kelas VI maupun kelas lain, yang inovatif dan kreatif .Guru juga harus memperhatikan kerjasama antar sesama anggota kelompok agar tidak terjadi sebagian hasil kelompok didikte atau didominasi oleh satu atau dua orang saja. Kepala sekolah disarankan untuk memfasilitasi dan mendukung penerapan model pembelajaran SFAE