KARAKTERISASI 10 AKSESI TOMAT LOKAL BENGKULU

Tomat (Lycopersicon esculentum) merupakan salah satu komoditas hortikultura yang memiliki nilai ekonomis tinggi, tetapi produksinya baik kualitas dan kuantitas masih rendah. Hal ini dibuktikan oleh produksi tomat di Indonesia mengalami fluktuasi. Produksi tomat di provinsi Bengkulu mengalami penurunan, tahun 2011 produksi tomat mencapai 39.744 ton, sedangkan pada tahun 2012 produksi tomat hanya mencapai 33.351 ton. Rendahnya produksi disebabkan oleh varietas tanaman yang digunakan tidak cocok, dan kultur teknis yang kurang efisien. Kebanyakan varietas unggul hanya dapat ditanam di dataran tinggi. Selain varietas unggul, keberadaan aksesi tomat lokal juga perlu diperhatikan karena memiliki potensi yang cukup tinggi untuk dikembangkan. Adanya keragaman karakter tanaman tomat lokal memiliki daya tarik tersendiri bagi pemulia tanaman untuk diteliti. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membandingkan dan mengelompokkan karakteristik 10 aksesi tomat lokal Bengkulu yang dapat dimanfaatkan dalam program pemuliaan tomat. Penelitian dilakukan pada bulan bulan Oktober 2013 sampai dengan bulan Januari 2014 bertempat di Jln. Kapuas V, Lingkar Barat, Kota Bengkulu. Penelitian disusun dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 ulangan. Sebagai perlakuan adalah 10 aksesi tomat lokal yaitu A1 (Kepahiang 1), A2 (Kepahiang 2), A3 (Kota 1), A4 (Kota 2), A5 (Rejang Lebong 1), A6 (Rejang Lebong 2), A7 (Rejang Lebong 3), A8 (Selatan), A9 (Seluma), A10 (Utara). Hasil penelitian menunjukan bahwa karakter kualitatif dari 10 aksesi tomat lokal Bengkulu memiliki keragaman warna hipokotil, tipe tumbuh, warna daun, umur berbunga, umur panen, warna buah muda, warna buah masak, ukuran buah masak, bentuk penampang membujur buah, bentuk sekat pada lokul buah. Dengan menggunakan analisis cluster pada karakter kualitatif, maka ada tiga kelompok yang secara umum dapat dilihat berdasarkan penampilan buah (bentuk, warna, ukuran). Kelompok pertama memiliki bentuk telur, berwarna merah cerah, dan berukuran sedang hingga besar terdiri atas aksesi Kepahiang 1, Rejang Lebong 2, Kepahiang 2 dan Rejang Lebong 1. Kelompok kedua memiliki bentuk bulat, berwarna merah muda, dan berukuran sangat kecil yang terdiri atas aksesi Kota 1 dan Utara, sedangkan kelompok ketiga memiliki bentuk keriting (berlekuk), berwarna merah muda, dan berukuran sedang terdapat pada empat aksesi yaitu Kota 2, Selatan, Seluma dan Rejang Lebong 3. Berdasarkan karakter kualitatif dan kuantitatif aksesi tomat lokal Bengkulu, diperoleh enam aksesi tomat yaitu Kepahiang 1, Kepahiang 2, Kota 1, Rejang Lebong 1, Rejang Lebong 2, dan Utara yang dapat digunakan dalam program pemuliaan tomat berdasarkan kriteria tinggi tanaman, umur berbunga, umur panen, penampilan buah (warna, bentuk, dan ukuran), kekerasan buah, diameter buah, jumlah tandan per tanaman, jumlah buah per tandan, jumlah buah per tanaman, bobot per buah dan bobot buah per tanaman. Dengan demikian, diiharapkan keenam aksesi tersebut dapat memenuhi permintaan konsumen tomat khususnya di Bengkulu. Catatan kondisi lingkungan keberadaan asal aksesi tomat lokal Bengkulu, sangat diperlukan untuk mengetahui bagaimana ketahanan aksesi apabila ditanam pada kondisi lingkungan yang berbeda. Selain itu, beberapa aksesi cukup rentan terhadap hama dan penyakit tanaman, sehingga diperlukan pengujian ketahanan hama dan penyakit