NILAI TAMBAH PENGOLAHAN DAGING SAPI MENJADI BAKSO PADA USAHA AL-HASANAH DI KELURAHAN RIMBO KEDUI KECAMATAN SELUMA SELATAN

Peternakan merupakan salah satu cabang dari sektor pertanian. Di Indonesia banyak terdapat industri pengolahan hasil peternakan, salah satunya adalah industri pengolahan daging. Daging merupakan bahan pangan yang penting dalam memenuhi kebutuhan gizi. Selain mutu proteinnya tinggi, daging juga mengandung asam amino esensial yang lengkap dan seimbang. Keunggulan lain, protein daging lebih mudah dicerna daripada yang berasal dari nabati. Bahan pangan ini juga mengandung beberapa jenis mineral dan vitamin. Salah satu produk pangan yang berasal dari daging adalah bakso. Bakso sudah dikenal umum diberbagai lapisan masyarakat Indonesia karena harganya relatif murah. Bakso merupakan salah satu bentuk hasil olahan dari daging dan dikenal sebagai makanan jajanan dengan tingkat permintaan yang tinggi. Penelitian ini bertujuan (1) menghitung tingkat pendapatan yang diperoleh dari proses pengolahan daging sapi menjadi bakso pada usaha Al-Hasanah di Kelurahan Rimbo Kedui Kecamatan Seluma Selatan, (2) mengukur besarnya nilai tambah yang diperoleh dari proses pengolahan daging sapi menjadi bakso pada usaha Al-Hasanah di Kelurahan Rimbo Kedui Kecamatan Seluma Selatan. Penentuan lokasi penelitian dilakukan secara sengaja (purposive). Responden ditentukan dengan metode purposive dan yang menjadi target penelitian ini adalah pemilik usaha rumah tangga Al-Hasanah yang melakukan pengolahan 1500 Kg daging sapi /Bulan. Data yang dikumpulkan berupa data primer yang diproleh secara langsung dari responden melalui teknik wawancara menggunakan kuisioner dan data sekunder yang diperoleh dari studi pustaka dan instansi atau lembaga yang terkait dalam penelitian. Metode yang digunakan dalam menganalisis data, untuk menghitung tingkat pendapatan digunakan rumus pendapatan dan untuk mengukur besarnya nilai tambah digunakan rumus nilai tambah dengan metode Hayami. Dari hasil penelitian diketahui bahwa selama satu bulan pendapatan pengolah adalah sebesar Rp.4.178.194,40 dengan total penerimaan adalah sebesar Rp.182.700.000,00 dan total biaya yang mencapai sebesar Rp.178.521.805,60. Sedangkan untuk nilai tambahnya diperoleh persatuan input adalah Rp.10.052,96/Kg dengan nilai rasio nilai tambah sebesar 8.25% dari output yang dihasilkan. Kata Kunci: Bakso Daging Sapi, Pendapatan, Nilai Tambah (Program Studi Agribisnis, Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Bengkulu