JENIS-JENIS DAN PEMANFAATAN SATWA LIAR SEBAGAI OBAT TRADISIONAL OLEH MASYARAKAT DESA KETENONG 1, KETENONG 2 DAN KETENONG JAYA KECAMATAN PINANG BELAPIS KABUPATEN LEBONG

Penelitan ini telah dilaksanakan pada bulan Mei-Juni 2013 dengan tujuan untuk memgetahui jenis-jenis dan bagian tubuh satwa liar yang dimanfaatkan sebagai obat, mengetahui cara penggunaan dan pemanfaatannya, serta untuk membandingan biaya antara obat tradisional yang berbahan dasar satwa liar dengan obat medis. Penelitian ini menggunakan metode wawancara, teknik pengumpulan data menggunakan purposive sampling dan snowball sampling. Dari hasil penelitian diketahui bahwa terdapat 8 jenis satwa liar yang dimanfaatkan sebagai obat oleh masyarakat di Desa Ketenong 1, Ketenong 2 dan Ketenong Jaya, yang dikelompokkan ke dalam 3 kelas yaitu Mamalia (badak sumatera , kalong, rusa sambar, tupai dan trenggiling), Reptilia (kura-kura darat dan ular sanca) dan Amphibi (katak dari genus Rana). Terdapat 10 bagian tubuh dari 8 jenis satwa liar tersebut yang biasa dimanfaatkan sebagai obat (empedu, jantung, kulit, lidah, cangkang, lemak, daging, tanduk, sisik dan janin). Secara umum oleh masyarakat setempat satwa liar digunakan untuk pengobatan penyakit diabetes, lever, luka luar, patah tulang, bengkak, penyakit kulit, asma, kemandulan, keterbelakangan mental, sakit pinggang dan membantu tumbuh kembang bayi. Sebagian pengobatan berbahan dasar satwa liar membutuhkan biaya yang lebih besar dibanding pengobatan secara medis