ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENANAMAN MODAL ASING (PMA) DI INDONESIA

Tujuan dari penelitian ini, yaitu untuk mengetahui Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penanaman Modal Asing (PMA)Di Indonesia. Adapun Faktorfaktor tersebut adalah Suku Bunga Kredit Investasi, Suku Bunga Internasional LIBOR dan Pendapatan Nasional Bruto(PDB). Penelitian ini menggunakan alat analisis Error Corection Model (ECM) yang diolah menggunakan Eviews 3.0. Adapun Hasil dari penelitian ini adalah Suku Bunga Kredit Investasi Mempunyai pengaruh Negatif terhadap PMA dengan koefisien regresi sebesar -50,55273 pada jangka panjang dan -100,0729 pada jangka pendek. Pada Suku Bunga Internasional LIBOR mempunyai pengaruh positif terhadap PMA dengan koefisien regresi Sebesar 934,7568 pada jangka panjang dan 1805,544 pada jangka pendek. Kemudian pada variabel Pendapatan nasional Bruto diperoleh hasil bahwa PDB mempunyai peengaruh positif terhadap PMA dengan koefien regresi sebesar 0,001137 pada jangka panjang dan 1,046329 pada jangka pendek. Berdasarkan uji statistik, yaitu uji F dan Uji t dengan taraf signifikan sebesar 5% diperoleh uji F besarnya nilai F statistik adalah 36,43607 yang lebih besar dari pada F tabel sebesar 3,37 berarti secara bersama-sama variabel bebas berpengaruh terhadap variabel tak bebas pada tingkat signifikan pada taraf 5%. Besarnya adjusted R 2 adalah 0,842977 yang berarti bahwa sekitar 84,2977% variasi PMA dapat dijelaskan oleh variabel SKI, LIBOR dan PDB, sedangkan sisanya sebesar 15,7023% dijelaskan oleh variabel lainnya di luar model. Pada uji t masingmasing variabel tersebut pada jangka panjang dan jangka pendek menunjukkan pengaruh yang signifikan terhadap PMA. Pada uji asumsi klasik, uji spesifikasi model diketahui bahwa model yang digunakan adalah linier dengan nilai F statistik sebesar 0,499651 lebih kecil dari tidak normal dengan nilai JB sebesar 1,029613 dengan probabilitas sebesar 0,046663 dan nilai X pada F tabel sebesar 3,37. Pada uji Normalitas pada model distribusi µ 2 (0.05;2) t sebesar 4,60517. Pada uji Heteroskedastisitas didapat bahwa pada model tidak ditemukan masalah heteroskedastisitas dengan nilai Obs*R- squared sebesar 11,69391 lebih besar dari pada nilai α 0,05. Pada uji Otokorelasi diperoleh nilai Obs*R-squared sebesar 12,70267 lebih besar dari pada nilai α 0,05 maka pada model tidak ditemukan masalah otokorelasi. Pada uji Multikolinieritas dengan nilai R 2 sebesar 0,842977 lebih besar dari pada nilai korelasi antar variabel bebas maka pada model tidak ditemukan masalah multikolinieritas