LEGALISASI ABORSI BAGI KORBAN PERKOSAAN MENURUT UNDANG-UNDANG NOMOR 36 TAHUN 2009 DALAM PERSPEKTIF HAM

Penelitian ini dilakukan bertitik tolak dengan dilakukannya aborsi atau penguguran kandungan didalam peradaban hidup manusia yang timbul akibat manusia atau si ibu yang tidak menghendaki kehamilan tersebut salah satunya akibat korban perkosaan walaupun aborsi dengan alasan apapun bertentangan dengan HAM. Aborsi merupakan salah satu masalah yang sangat kontroversi pada saat sekarang ini dimana timbul pihak yang pro dan kontra atas dilegalisasinya aborsi akibat korban perkosaan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui legalisasi aborsi bagi korban perkosaan menurut Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang kesehatan serta ditinjau dari sudut persepektif HAM. Dalam penelitian ini digunakan metode penelitian hukum normatif, yaitu penelitian hukum yang dilakukan dengan cara meneliti bahan pustaka atau data sekunder. Hasil dari penelitian dijelaskan bahwa menurut Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 melegalisasisikan aborsi dengan syarat tertentu yaitu demi keselamatn wanita yang mengandung dan korban perkosaan,akan tetapi HAM jelas menentang aborsi sekalipun itu berkaitan dengan hak setiap perempuan terhadap tubuhnya, namun pandangan HAM akan berbeda jika aborsi dilakukan untuk keselamatan wanita yang mengandung tersebut