EKSISTENSI JAMINAN DALAM PERJANJIAN KREDIT DI BANK DANAMON CABANG BENGKULU

Latar belakang ini dilakukan bertujuan untuk mengetahui Eksistensi (kedudukan) Jaminan di dalam perjanjian kredit, baik jaminan yang bersifat Materil (kebendaan) maupun yang bersifat Immateril (perorangan) di Bank Danamon Cabang Bengkulu. Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode penelitian empiris (sosiologis) dengan pendekatan kualitatif, yaitu penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati. Jaminan di dalam perjanjian kredit sangat mutlak adanya, karena disanalah ada pengikatan antara Bank dengan pihak Debitur, baik berupa jaminan kebendaan maupun jaminan perorangan. Di Bank Danamon Cabang Bengkulu mempunyai 4 (empat) jenis kredit, yaitu Kredit KPR, Kredit Multi Guna (KMG), Kredit Rekening Koran, dan Kredit Tanpa Agunan (KTA). Kredit KPR, Kredit Multi Guna (KMG) dan Kredit Rekening Koran termasuk jenis kredit yang bersifat Materil (kebendaan) karena menggunakan objek sebagai jaminan. Sedangkan Kredit Tanpa Agunan (KTA) termasuk dalam jaminan yang bersifat Immateril (perorangan) yang prosesnya hanya menggunakan prinsip kepercayaan saja, namun juga tetap dengan syarat-syarat dan kelayakan sehingga memenuhi persyaratan. Selanjutnya pengikatan perjanjian dengan menggunkan jasa Notaris/PPAT agar pihak Bank maupun Debitur merasakan adanya keterikatan dan bisa saling memenuhi hak dan kewajiban diantaranya. Menyangut dengan Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) Bengkulu, Bank Danamon Cabang Bengkulu pernah melakukan lelang pertama kali pada tahun 2010, yang sampai pada saat ini hanya 9 (sembilan) orang yang pernah objek jaminanya dilelang oleh pihak Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) Bengkulu. Lelang tersebut berupa Hak Tanggungan (tanah), itupun lelang tersebut berasal dari unit-unit Bank Danamon yang tersebar di setiap kabupaten di propinsi Bengkulu