PERUBAHAN POLA PENGUASAAN LAHAN PADA MASYARAKAT TEPIAN HUTAN ( Studi Kasus Masyarakat di Desa Tapus Kecamatan Topos Kabupaten Lebong )

Penelitian bertujuan mendeskripsi perubahan pola penguasaan lahan masyarakat tepian hutan. Hal ini dilihat dari kearifan lokal yang sudah mulai ditinggalkan. Penelitian dilakukan pada masyarakat tepian hutan yang umumnya kehidupannya bergantung pada hutan. Informan penelitian dipilih dengan kriteria masyarakat yang mengetahui aturan-aturan tentang pola penguasaan lahan dan masyarakat yang memanfaatkan hutan. Penelitian menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan teknik penggalian observasi, wawancara, dokumentasi dan FGD (Focus Group Discussion). Analisa data penelitian menggunakan teori Behavioral Sociology. Penelitian menghasilkan pemahaman norma pola penguasaaan lahan sebagai pedoman pengelolaan hutan memudar disebabkan pemberlakuan UU Kehutanan No.5 Tahun 1967 yang diamandemen dengan UU No.41 Tahun 1999 yang mengambil alih hak penguasaan hutan menjadi hak Negara, berimplikasi hak adat menjadi terbatas dan hukum adat menjadi lemah. Hukum adat yang melemah dan lahan yang berkurang, antara lain pada keterbatasan sumber-sumber penghidupan masyarakat. Kearifan lokal tentang pola penguasaan lahan terutama kawasan hutan mulai dilanggar masyarakat dengan membuka, menguasai dan memanfaatkan kawasan hutan lindung maupun hutan larangan menjadi kawasan produksi sebagai sumber penghidupan mereka. Faktor-faktor yang menyebabkan memudarnya kearifan lokal yaitu UU Kehutanan, peraturan pemerintahan desa, pertambahan penduduk yang membutuhkan lahan untuk tempat tinggal dan untuk mata pencaharian, pola perilaku konsumerisme, tabu dan kepercayaan tentang hutan keramat sudah luntur karena pemahaman yang keliru, serta masuknya program-program pemerintah ke desa yang menyebabkan ketergantungan masyarakat desa