PENGUJIAN BEBERAPA KONSENTRASI EKSTRAK DAUN SIRIH (Piper batle L.) DALAM MENEKAN INFEKSI JAMUR PATOGEN TULAR BENIH KACANG TANAH (Arachis hypogaea L.)

Dalam usaha meningkatkan produksi kacang tanah (Arachis hypogaea L.) dijumpai banyak permasalahan, salah satunya adalah serangan patogen baik dari golongan bakteri, jamur, maupun virus. Patogen penyebab penyakit pada kacang tanah dapat ditularkan melalui udara, air, dan bagian tanaman itu sendiri seperti biji atau benih. Patogen yang ditularkan lewat benih tidak hanya akan mengakibatkan gagalnya perkecambahan benih namun juga dapat menimbulkan penyakit rebah kecambah. Jamur patogen tular benih yang terdapat pada benih kacang tanah antara lain adalah Aspergilus flavus, Aspergilus niger, Fusarium solani, Sclerotium rolfsi, Macrophomina phaseolina, Penicillium dan Rhizoctonia solani. Usaha pengendalian yang dilakukan terhadap patogen tular benih adalah perlakuan benih (seed treatment) sebelum ditanam, perlakuan yang umum dilakukan adalah secara fisik, kimia (pestisida sintetik dan pestisida nabati). Untuk pengendalian dengan pestisida nabati adalah dengan memanfaatan senyawa-senyawa alami yang bersifat anti fungus dari tumbuhan. Senyawa kimia yang didapat dari tanaman sebagai pestisida nabati sangat menguntungkan karena selain mempunyai racun alami yang tinggi juga mudah diuraikan dan tidak berbahaya bagi lingkungan. Salah satu tumbuhan yang dapat dimanfaatkan sebagai pestisida nabati adalah tumbuhan sirih (Piper batle L.). Dalam daun sirih terkadung senyawa atsiri, fenol, chavikol, eugenol, dan saponin yang bersifat anti fungal. Tujuan penelitian adalah menguji dan membandingkan beberapa konsentrasi ekstrak daun sirih serta menentukan konsentrasi yang efektif guna menekan infeksi jamur patogen tular benih kacang tanah Penelitian terdiri dari tiga tahap, yaitu uji daya kecambah, uji kesehatan benih di laboratorium, dan pertumbuhan benih di rumah kawat. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) perlakuan tunggal dengan 5 taraf perlakuan, 10 ulangan untuk uji kesehatan benih dan 5 ulangan untuk uji daya kecambah dan pertumbuhan benih. Tingkat konsentrasi ekstrak daun sirih yang digunakan adalah: A0 = 0gr/1 liter akuades A1 = 100 gr/l liter akuades, A2 = 200 gr/l liter akuades, A3 = 300 gr/l liter akuades, A4 = 400 gr/l liter akuades. Parameter yang diamati pada penelitian ini adalah jenis-jenis jamur patogen pada benih kacang tanah, persentase serangan patogen dan penekanan serangan jamur patogen tular benih oleh masing-masing tingkat konsentrasi ekstrak daun sirih, persentase daya kecambah, persentase tanaman yang tumbuh, persentase tanaman terserang patogen dan persentase tanaman yang mati. Hasil penelitian pada benih kacang tanah ditemukan tiga jenis jamur patogen tular benih kacang tanah yaitu : Aspergilus flavus, Aspergilus niger dan Fusarium sp, sedangkan pada perlakuan kontrol ditemukan jamur kontaminan dari jenis Mucor sp. Perendaman benih kacang tanah dengan ekstrak daun sirih pada konsentrasi 100gr/1liter akuades sampai 400gr/1liter akuades tenyata mampu menekan infeksi jamur patogen dan meningkatkan daya kecambah benih di persemaian dengan kecendrungan semakin tinggi konsentrasi yang diberikan semakin baik penekanan serangan patogen dan semakin besar persentase daya kecambah benih. Konsentrasi yang cukup efektif adalah konsentrasi 300gr/1liter akuades dan dianjurkan tidak melebihi konsentrasi 400gr/1liter akuades karena akan merusak viabilitas benih