Pertumbuhan dan Hasil Sambiloto Pada Empat Taraf Dosis Pupuk Kandang dan Konsentrasi Pupuk Daun

Sambiloto salah satu tanaman obat yang banyak digunakan karena mempunyai khasiat untuk mengobati berbagai penyakit. Untuk mencapai hasil yang optimal tanaman membutuhkan faktor tumbuh yang sesuai, seperti ketersediaan unsur hara. Jika tanah tidak dapat menyediakan unsur hara yang cukup bagi tanaman, maka pemberian pupuk perlu dilakukan untuk memenuhi kekurangan tersebut agar diperoleh pertumbuhan dan hasil tanaman yang optimal. Penelitian tentang dosis pupuk kandang dan konsentrasi pupuk daun telah banyak dilakukan, namun untuk tanaman sambiloto belum diketahui dosis pupuk kandang dan konsentrasi pupuk daun yang dapat meningkatkan pertumbuhan dan hasil sambiloto. Penelitian ini berlangsung bulan April sampai dengan Juli 2006, di lahan penelitian Agronomi Fakultas Pertanian Universitas Bengkulu. Penelitian yang dilakukan merupakan percobaan faktorial yang terdiri dari dua faktor dan disusun dengan Rancangan Acak Kelompok Lengkap (RAKL). Faktor pertama yaitu dosis pupuk kandang yang terdiri dari 4 taraf yaitu 0 g (tanpa pupuk kandang), 100 g, 200 g dan 300 g. Faktor kedua adalah konsentrasi pupuk daun yang terdiri dari 4 taraf yaitu 0 mL/L (tanpa pupuk daun), 2 mL/L, 4 mL/L dan 6 mL/L. Sebelum dianalisis, data hasil pengamatan dilakukan uji normalitas. Berdasarkan uji tersebut, untuk data berat kering bagian atas tanaman dan tingkat kehijauan daun tidak normal sehingga disajikan secara deskripsi. Peubah yang normal langsung dianalisis varians, F hitung yang berbeda nyata dilanjutkan uji polynomial orthogonal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat interaksi antara dosis pupuk kandang dan konsentrasi pupuk daun bayfolan. Pupuk kandang secara mandiri berpengaruh tidak nyata pada semua variabel yang diuji. Konsentrasi pupuk daun bayfolan meningkatkan diameter batang yang berbentuk kuadratik, dimana diameter batang maksimum 0,68 Cm yang dicapai pada konsentrasi optimum 3,87 mL/L. Dari data deskripsi dapat diketahui bahwa variabel berat kering bagian atas tanaman, rerata tertinggi diperoleh pada perlakuan sebesar 20,95 g dengan nilai standar deviasinya 10,28 dan rerata terendah diperoleh pada perlakuan dosis pupuk kandang 200 g dan konsentrasi pupuk daun 4 mL/L air sebesar 14,106 g dengan nilai standar deviasinya 2,10. Pada variabel tingkat kehijauan daun rerata tertinggi diperoleh pada perlakuan dosis pupuk kandang 300 g dan konsentrasi pupuk daun 6 mL/L sebesar 40,943 dengan nilai standar deviasinya 1,64 dan rerata terendah diperoleh pada perlakuan tanpa pupuk kandang dan pupuk daun sebesar 32,883 dengan nilai standar deviasinya 0,16