PELAKSANAAN TENTANG PEMBIAYAAN MURABAHAH KEPADA USAHA MIKRO OLEH PT. BANK MUAMALAT INDONESIA, Tbk CABANG BENGKULU

Dengan adanya Fatwa Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Nomor 04/DSNMUI/IV/2000 tentang pembiayaan murabahah. Maka PT. Bank Muamalah telah melaksanakan pembiayaan murabahah kepada pungusaha mikro yang berada di Kota Bengkulu. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui serta menganalisis pelaksanaan pengembalian pembiayaan murabahah oleh pengusaha mikro kepada PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk Cabang Bengkulu. Dan seperti apa pengawasan yang di lakukan oleh PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk Cabang Bengkulu terhadap penyaluran pembiayaan murabahah serta faktor penghambat pelaksanaan pengembalian pembiayaan murabahah di PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk Cabang Bengkulu. Metode pendekatan yng digunakan adalah pedekatan hukum empiris yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengungkapkan kenyataan dengan mengambil data berdasarkan pengalaman para responden pada penelitian. Teknik pengolahan data dilakukan dalam penelitian ini yaitu melalui metode coding data dan editing data. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis kualitatif dengan menggunakan cara berfikir deduktif: mengumpulkan data sekunder untuk membahas data hasil penelitian, serta menggunakan cara berfikir induktif: menggeneralisasikan data dari sampel (responden) sebagai hasil penelitian untuk menggambarkan keadaan umum yang terjadi pada PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk Cabang Bengkulu dan usaha-usaha mikro di Kota Bengkulu. Dari hasil penelitian dapat diketahui bahwa PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk Cabang Bengkulu telah membantu usaha-usaha mikro di Kota Bengkulu dalam hal pemberian pembiayaan untuk modal usaha. Setelah pembiayaan di terima oleh pengusaha mikro maka pengusaha mikro berkewajiban untuk mengembalikan pembiayaan murabahah tersebut pada PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk Cabang Bengkulu. Pelaksanaan pengembalian murabahah menggunakan sistem angsuran (cicilan biasa) tiap jatuh tempo sesuai akad yang ditandatangani oleh kedua belah pihak. Pelaksanaan pengembalian pembiayaan murabahah ternyata ada yang tidak terlaksana sepenuhnya Karena adanya ketidak lancaran angsuran dari pihak pengusaha mikro seperti, pengusaha mikro mengalami kemacetan usaha, lemahnya managemen usaha. Ketidak lancaran angsuran murabahah bukan saja dari pengusaha mikro tetapi dari pihak PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk Cabang Bengkulu kurang melakukan pengawasan dan monitoring yang baik karena ketebatasan karyawan pada PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk Cabang Bengkulu