APLIKASI MODEL DAUR BELAJAR 5E DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA-BIOLOGI SISWA KELAS VIIC SMPN 11 KOTA BENGKULU

Tujuan penelitian ini adalah memperbaiki proses pembelajaran dengan menerapkan model siklus belajar 5E untuk meningkatkan hasil belajar biologi siswa kelas VIIIE SMPN 11 Bengkulu. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas dengan metode deskriptif. Subyek penelitian ini adalah semua siswa kelas VIIIE SMPN 11 Bengkulu. Dalam pengumpulan data penelitian ini menggunakan tiga jenis instrumen yaitu pedoman observasi pembelajaran model siklus belajar 5E, lembar unjuk kerja kompetensi kerja ilmiah, tes kompetensi pemahaman konsep dan kompetensi kerja ilmiah. Penelitian dilakukan dengan tiga siklus perbaikan yang saling terkait, setiap siklusnya terdiri dari empat tahap yaitu tahap perencanaa, tahap observasi, dan tahap evaluasi refleksi. Data dianalisa secara deskriptif dengan menghitung rerata skor, observasi, menentukan kategori skor observasi, menghitung rerata skor LKS dan rerata skor tes, dan menghitung persentase ketuntasan belajar. Hasil penelitian tindakan yang telah dilakukan melalui aplikasi model Daur Belajar 5E di kelas VIIC SMPN 11 Kota Bengkulu menunjukkan adanya peningkatan rerata skor observasi kegiatan guru dan rerata skor observasi kegiatan siswa dari satu siklus ke siklus perbaikan berikutnya. Rerata skor observasi kegiatan guru dari dua pengamat pada siklus I adalah 14, pada siklus II meningkat menjadi 14,5, dan pada siklus III meningkat lagi menjadi 16. Sedangkan rerata skor observasi kegiatan siswa pada siklus I adalah 7,5, pada siklus II meningkat menjadi 7,6, dan pada siklus III menjadi 7,5. Kompetensi pemahaman konsep siswa mengalami penurunan pada siklus II dibandingkan pada siklus I, namun pada siklus III mengalami peningkatan. Pada siklus I rerata kompetensi pemahaman konsep siswa adalah 7,2 dengan persentase ketuntasan belajar 58,3%. Pada siklus II rerata kompetensi pemahaman konsep siswa menurun menjadi 6,12 dengan persentase ketuntasan belajar 19,4 %. Pada siklus III rerata kompetensi pemahaman konsep siswa meningkat menjadi 7,6 dengan persentase ketuntasan belajar 77,7%. Namun pada kompetensi kerja ilmiah siswa mengalami peningkatan pada siklus II dibandingkan pada siklus I, namun pada siklus III mengalami penurunan. Pada siklus I rerata kompetensi kerja ilmiah siswa adalah 6,38 dengan persentase ketuntasan belajar 27,7%. Pada siklus II rerata kompetensi kerja ilmiah siswa meningkat menjadi 7,15 dengan persentase ketuntasan belajar 52,7%. Pada siklus III rerata kompetensi kerja ilmiah siswa menurun menjadi 5,6 dengan persentase ketuntasan belajar 36,1%