PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP PRAKTEK MANAJEMEN LABA

Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji dan memperoleh bukti secara empiris mengenai pengaruh komite audit, komisaris independen, ukuran dewan direksi, kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, kepemilikan publik, kompensasi, dan leverage terhadap praktek manajemen laba. Penelitian ini menggunakan discretionary accrual model Jones yang dimodifikasi untuk mengukur manajemen laba. Pengambilan sampel menggunakan metode purposive sampling dengan kriteria perusahaan non institusi keuangan. Sampel terdiri dari 57 perusahaan yang listing di Bursa Efek Jakarta pada periode 2001-2004. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh dari laporan keuangan tahunan perusahaan sampel periode 2001-2004. Pengujian hipotesis dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan alat analisis ordinary least square regression. Dari hasil pengujian hipotesis dapat disimpulkan bahwa hipotesis 1, 2 dan 6 berhasil untuk diterima, sedangkan hipotesis 3, 4, 5, 7 dan 8 gagal untuk diterima. Hasil analisis menunjukkan bahwa komite audit, komisaris independen, ukuran dewan direksi dan kepemilikan publik mempunyai pengaruh negatif dan signifikan terhadap manajemen laba. Kepemilikan institusional dan leverage mempunyai pengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap manajemen laba, sedangkan kepemilikan manajerial dan kompensasi mempunyai pengaruh positif dan tidak signifikan terhadap manajemen laba. Hal ini mengindikasikan bahwa variabel komite audit, komisaris independen, ukuran dewan direksi, kepemilikan publik, kepemilikan institusional dan leverage dapat digunakan sebagai mekanisme good corporate governance dalam membatasi praktek manajemen laba. Akan tetapi, variabel kepemilikan manajerial dan kompensasi tidak mampu dijadikan sebagai mekanisme untuk membatasi praktek manajemen laba