INTERAKSI MASYARAKAT PADA KOMUNITAS HINDU, KRISTEN, DAN ISLAM

Manusia adalah makhluk sosial budaya yang selalu berperilaku melalui belajar. Apa yang dipelajari oleh manusia dipengaruhi oleh faktor seperti sosial dan budaya. Faktor ini meliputi banyak hal termasuk agama. Manusia berkomunikasi dipandang sebagai interaksi dengan aksi reaksi yang arahnya bergantian. Interaksi tersebut merupakan tindakan yang dilakukan seseorang yang juga memberikan stimulus bagi tindakan individu lain yang menjadi pasangannya. Dalam komunikasi antaragama, akan banyak ditemui hal yang dianggap baru dan lain. Dengan adanya kemampuan berkomunikasi antarbudaya membuat proses interaksi yang dilakukan dapat berjalan baik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana wujud interaksi yang terjadi pada masyarakat komunitas Hindu, Kristen dan Islam yang ditinjau dari komunikasi antarbudaya. Penelitian ini merupakan penelitian diskriptif kualitatif, yakni mencoba mendeskripsikan bagaimana interaksi yang terjadi antara umat beragama. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi partisipan, wawancara mendalam, dokumentasi dan studi kepustakaan. Hasil analisis data diuji keabsahannya dengan menggunakan triangulasi teknik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa interaksi masyarakat Dusun Kampung Tengah yang bermacam agama dan suku terjalin karena adanya rasa kesadaran untuk bergaul dan memahami keberadaan budaya lain, sehingga menimbulkan sikap toleransi yang tinggi pada setiap agama. Adanya sikap saling pengertian juga membuat warga Dusun Kampung Tengah bebas menjalankan aktivitas keagamaannya sehingga timbullah suatu interaksi antara warga yang ada. Interaksi yang terjalin dalam hal agama, bahasa, kelompok sosial, konsep diri, peranan, hubungan antarpribadi, sikap terhadap kelompok, dan lingkungan. Keadaan rukun dan tentram adalah gambaran dari Dusun Kampung Tengah, karena sikap terbuka yang diberikan oleh setiap individu yang ada membuat semua proses interaksi yang dilakukan menjadi lancar