ANALISIS PROFIL PELAYANAN SOSIAL TAMAN PENITIPAN ANAK (TPA) DI KOTA BENGKULU

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menggambarkan kondisi pelayanan Taman Penitipan Anak di Kota Bengkulu saat ini yang meliputi : fasilitas fisik, kualitas ketenagaan, bentuk program kegiatan di TPA, serta proses pelaksanaan program layanan di TPA serta untuk menggambarkan faktor pendukung dan penghambat dalam pelaksanaan program layanan TPA di Bengkulu. Jenis penelitian ini adalah bersifat deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif dengan teknik observasi, wawancara dan dokumentasi. Penentuan informan dalam penelitian ini dengan menggunakan teknik random sampling. Hasil penelitian bahwa : 1) kondisi pelayanan Taman Penitipan Anak di Kota Bengkulu saat ini adalah : a) Bentuk program kegiatan layanan anak di TPA Kota Bengkulu adalah layanan asuhan, perawatan, bimbingan dan pemeriksaan kesehatan. Proses pelaksanaan program layanan anak di TPA Kota Bengkulu diatur dalam jadwal kegiatan tertentu. Setiap anak diberikan kesempatan bermain dan pemberian stimulasi melalui kegiatan seperti menggambar dan mewarnai. Namun kegiatan ini tidak persis sama di setiap TPA, tergantung pada fasilitas dan kapasitas pengasuh/pengurus TPA. Belum semua TPA memiliki fasilitas sarana dan prasarana yang memadai. Hal ini dipengaruhi oleh usia TPA, pengalaman penyelenggaraan, sponsor dana, dan keorganisasian penyelenggara. b) Kualitas ketenagaan yang disediakan untuk melayani anak di TPA Kota Bengkulu masih perlu ditingkatkan. 2) Faktor pendukung dalam pelaksanaan layanan anak usia dini di TPA antara lain telah tersedianya sarana dan prasarana, meliputi : perpustakaan, lemari, alat permainan eduaktif, ruang belajar, sarana kesehatan (P3K), peralatan dapur, kamar tidur anak dan kamar mandi. Faktor penghambat dalam pelaksanaan layanan di TPA antara lain : 1) Masih kurangnya pengalaman dan pengetahuan dari para pengasuh mengenai pendidikan anak usia dini sehingga masih perlu diberikan pelatihan, 2) Keterbatasan dana terkait dengan minimnya gaji pengasuh, sehingga dalam mengasuh pun masih terkesan setengah-setengah, 3) Manajemen yang belum tertib/teratur, 4) Pengelolaan menu harian yang masih belum pas dan tidak sesuai dengan daftar menu yang telah dibuat, 5) Masih kurangnya jumlah pengasuh atau SDM yang menangani TPA, 6) Sedikitnya jumlah alat permainan outdoor, 7) Pengasuh kurang memberikan stimulasi pada anak sehingga TPA terkesan hanya sebagai tempat menitipkan saja, yang penting anak selamat dan aman, tanpa perlu memberikan stimulasi yang edukatif pada anak sehingga anak kurang kreatif, 8) Pemeriksaan kesehatan yang belum optimal