PERANAN PENYULUH PERTANIAN DAN IMPLEMENTASI FUNGSI KELOMPOKTANI DALAM PEMBUATAN BOKASHI KOTORAN TERNAK SAPI

Sebagai negara agraris, sebagian besar masyarakat Indonesia bermata pencaharian sebagai petani. Kondisi petani di Indonesia masih bersifat konvensional sehingga memerlukan pembinaan yang lebih intensif dari pemerintah dan penyuluh. Dengan adanya pembinaan ini, diharapkan menjadi stimulus dan penggerak bagi petani untuk meningkatkan kegiatan dalam kelompok dan mengadopsi inovasi-inovasi baru. Desa Bandung Baru merupakan salah satu wilayah yang memiliki potensi dalam pengembangan penyuluhan pertanian dan usaha dibidang peternakan khususnya ternak besar yaitu sapi. Penelitian ini dilaksanakan didesa Bandung Baru dengan tujuan untuk mengetahui peran dan tingkat efektifitas penyuluh pertanian dan kelompoktani dalam pembuatan bokashi kotoran ternak. Untuk menganalisis Peranan Penyuluh Pertanian dan Fungsi Kelompoktani terhadap pembuatan bokasi Kotoran Ternak Sapi digunakan analisis korelasi Pearson product dan dalam menganalisis keefektifan hubungan langsung dan tidak langsung digunakan analisis jalur. Hasil yang diperoleh adalah dalam pembuatan bokashi kotoran ternak sapi terdapat peran dari penyuluh pertanian dan fungsi kelompoktani. Tingkat peranan penyuluh pertanian melakukan pembinaan kepada kelompoktani masih tergolong rendah, dan fungsi kelompoktani berperan dalam pembuatan bokashi kotoran ternak sapi juga tergolong sangat rendah. Tingkat efektifitas kegiatan penyuluhan yang dilakukan akan memberikan hasil yang baik jika pembinaan dalam pembuatan bokashi kotoran ternak sapi yang dilakukan melalui kelompoktani. Kata Kunci : Penyuluh, Kelompoktani, Bokashi, dan Penyuluha