ANALISIS PEMILIHAN MATERIAL PEMBANGUNAN RUMAH SEDERHANA PADA LAHAN RAWA TIMBUNAN DI KECAMATAN SUNGAI SERUT KOTA BENGKULU

Penelitian ini merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui pola masyarkat pada lahan rawa dalam membangun rumah sederhana, yang ditinjau adalah material yang digunakan untuk elemen struktur rumah yaitu pondasi, sloof, kolom, ring balok, dan rangka atap serta kesesuaian material tersebut terhadap pedoman membangun rumah sederhana tahan gempa. Penelitian ini dilakukan dengan cara menyebarkan kuesioner sebanyak 38 buah kepada responden yang sedang melakukan pembangunan guna mendapatkan data primer mengenai material yang digunakan serta pola penimbunan tanah dasar pada lahan rawa. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Sungai Serut dengan pengambilan sampel di tujuh kelurahan yaitu Kampung Kelawi, Semarang, Tanjung Agung, Tanjung Jaya, Surabaya, Sukamerindu, dan Pasar Bengkulu. Penelitian di sungai serut ini menghasilkan pola pemilihan material pada masyarakat pada lahan rawa. Untuk persentase material yang digunakan yaitu 78,95 % pasir sungai, 100 % semen tipe I, 100% air bersih, 68,42 % kayu tipe II, 84,21 % ukuran maksimum kerikil 40 mm. Persentase kesesuaian rata-rata pekerjaan strukturnya meliputi pekerjaan pondasi sebesar 60,53 % menggunakan batu pecah, 84,21 % memiliki ketinggian minimal 60 cm. Pada pekerjaan sloof sebesar 18,42% untuk kesesuaian dimensi, 57,84% kesesuaian tulangan utama, 84,21 % kesesuaian proporsi campuran. Sedangkan pekerjaan kolom sebesar 41,67 % untuk kesesuaian dimensi, 61,44% kesesuaian tulangan utama. Pekerjaan ring balok sebesar 55,26 % untuk kesesuaian dimensi dan 57,89 % kesesuaian tulangan utama. Sedangkan pada pekerjaan rangka atap persentase kesesuaian adalah 100 % untuk penutup atap ringan dan dimensi kuda-kuda, 79,31 % kesesuaian balok kayu, 96,55 % untuk kesesuaian gording dan usuk. Serta elemen struktur pondasi mengalami perlakuan khusus sebesar 5,26 % yaitu dengan menggunakan pondasi menerus cerucuk bambu dan pondasi telapak beton setempat. Sedangkan pada proses penimbunan tanah rawa diperoleh data 15,79 % menggunakan penimbunan perlapisan dan 84,21 % tanpa perlapisan