PERSEPSI PEMILIH PEMULA DALAM PENETAPAN PASANGAN CALON WALIKOTA DAN WAKIL WALIKOTA (Kasus Kelurahan Kandang Limun, Kecamatan Muara Bangkahulu, Kota Bengkulu Tahun 2012 )

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana persepsi pemilih pemula dalam penetapan pasangan calon walikota dan wakil walikota Bengkulu. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan metode deskriptif dan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara wawancara mendalam. Dilaksanakannya pemilihan kepala daerah secara langsung oleh banyak pihak dianggap sebagai suatu alternative untuk menjamin tercapainya tujuan otonomi daerah. Pemilukada dalam realitas yang ada diikuti oleh semua lapisan masyarakat sesuai dengan peraturan yang ditetapkan oleh komisi pemilihan umum (KPU). Semua lapisan masyarakat yang memenuhi persyaratan di keluarkan oleh komisi pemilihan umum (KPU) dapat menggunakan hak pilihnya pada pelaksanaan pemilukada. tidak menutup kemungkinan, pemilih yang mengunakan hak pilihnya adalah pemilih pemula yaitu pemilih yang baru pertama kali menggunakan hak pilihnya karena pemilih baru memenuhi persyaratan (berdasarkan usia dan status) yang dikeluarkan oleh komisi pemilihan umum (KPU). Pemilih pemula sebagai unit amatan dalam penelitian ini dikarenakan pemilih pemula merupakan bagian dari pemilih yang belum matang tentang dinamika politik, terkadang tindakan pemilih pemula berorientasi pada pertimbangan-pertimbangan teknis yang pragmatis, seperti mengikuti tindakan Orang lain atau karena memperoleh keuntungan materi (uang, barang dsb). Melalui pendekatan komunikasi politik secara persuasive sebagai upaya dalam menumbuhkan kesadaran masyarakat akan pentingnya memilih pada Pemilihan Umum Walikota dan Wakil Walikota Bengkulu tahun 2012. Dalam pelaksanaan hal tersebut menjadi lebih penting karena responden (pemilih pemula) merupakan pemeran utama yang akan menggerakkan masyarakat untuk memilih dengan kesadaran dan pertisipasi politik secara bertanggung jawab. Artinya dengan adanya peningkatan partisipasi politik maka akan menjamin terciptanya kehidupan politik yang aman dan demokratis. Sehingga Pilkada langsung akan mendorong masyarakat berpartisipasi aktif dalam mensukseskan politik di daerahnya. Pemilih pemula memiliki peran yang sangat besar dalam mengurangi apatisme politik dalam pemilukada secara langsung ini karena perilaku pemilih pemula bersifat rasional, dan memiliki antusias yang tinggi, menginginkan perubahan dan kurang memiliki perhatian terhadap KKN politik jika memiliki pemahaman yang benar terhadap pemilukada