ANALISIS PERAN KELUARGA DALAM MENGEMBALIKAN FUNGSIONALITAS SOSIAL EKS PECANDU NARKOBA (Studi Kasus Pada Keluarga Eks Pecandu Narkoba di Kota Bengkulu)

Terjadinya perubahan pola dan gaya hidup masyarakat sebagai dampak dari globalisasi, industrialisasi dan arus informasi turut menjadikan peluang penyebaran dan penyalahgunaan narkoba semakin signifikan, dan hal tersebut di Indonesia sejak tahun 1980-an. Walaupun tidak tercatat sebagai data meningkatnya penyalahgunaan narkoba, dapat terlihat nyata bahwa pada tahun-tahun tersebut kalangan muda merupakan jembatan dan kelompok potensial terhadap penyalahgunaan narkoba. Usia yang paling rentan terhadap penyalahgunaan narkoba adalah usia remaja. Karena di usia tersebut remaja cenderung tidak memiliki kestabilan emosional dan merupakan masa transisi dari anak-anak menjadi dewasa. Dalam masa transisi ini, remaja memiliki rasa keingintahuan yang tinggi dan cenderung mudah dipengaruhi, termasuk dalam mencoba-coba narkoba tanpa tahu akibatnya. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui peran keluarga dalam mengembalikan fungsionalitas sosial eks pecandu narkoba di Bengkulu. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif. Metode deskriptif, yaitu metode yang menggambarkan dan menguraikan tentang suatu keadaan yang berhubungan dengan peran keluarga dalam mengembalikan fungsionalitas sosial eks pecandu narkoba. Jenis data yang digunakan adalah data primer yang diperoleh melalui observasi dan wawancara. Subjek dalam penelitian adalah eks pecandu narkoba dan anggota keluarga (orang tuanya). Metode analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif kualitatif. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, dapat ditarik simpulan bahwa: (1) Penyalahgunaan narkoba pada subjek penelitian (remaja eks pecandu narkoba) dikarenakan pengaruh pergaulan yang salah. Awalnya hanya mencoba, lama-kelamaan remaja yang bersangkutan menjadi ketagihan; (2) Dalam proses penyembuhan dan pengembalian fungsionalitas sosial remaja eks pecandu narkoba, para orang tua melakukan upaya-upaya penyembuhan dengan melakukan terapi dan pendampingan serta mengarahkan para remaja eks pecandu narkoba untuk melakukan kegiatan-kegiatan positif untuk melupakan pemikiran terhadap narkoba; (3) Setiap orang tua remaja eks pencandu narkoba merasa khawatir terhadap anak mereka akan kembali terjerumus ke dalam penggunaan narkoba, sehingga para orang tua melakukan kontrol yang ketat terhadap mereka, terutama dalam memilih pergaulan sehari-hari; dan (4) Peranan keluarga (orang tua dan anggota keluarga lainnya) dalam meningkatkan kepercayaan diri pada remaja eks pecandu narkoba dalam usaha mengembalikan fungsionalitas sosial terus dilakukan tanpa henti, sampai benar-benar diketahui bahwa remaja eks pecandu narkoba sembuh total dengan melakukan pendekatan-pendekatan keagamaan